"Bisa membantu mengurangi limbah industri."
ANGGOTA DPD-RI dari Provinsi Riau, Intsiawati Ayus, berharap agar Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementan RI, berkunjung ke Provinsi Riau untuk melihat langsung sistem integrasi sapi dan sawit.
Kata Intsiawati, Dirjen PKH dapat saja memberikan saran agar pemanfaatan ruang kosong di antara pohon kelapa sawit untuk peternakan sapi dapat digunakan lebih produktif.
Permintaan itu ia sampaikan, seperti dikutip, Kamis (13/6), saat berdiskusi dengan Koordinator Hukum dan Humas Ditjen PKH, Andika Prima Hadi, di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, beberapa waktu yang lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Intsiawati Ayus yang saat itu didampingi dua staf ahlinya mengatakan, salah satu optimalisasi sapi dan sawit di Riau adalah berupa pemanfaatan kelapa sawit untuk dijadikan pakan ternak.
Intsiawati menyampaikan bahwa produk samping dari industri kelapa sawit, seperti bungkil inti sawit dan minyak sawit, mengandung energi tinggi sebagai pakan ternak.
Kata Intsiawati, bungkil inti sawit kaya akan serat dan lemak serta mampu memberikan energi yang dibutuhkan oleh hewan ternak.
"Penggunaan produk samping kelapa sawit sebagai pakan ternak juga membantu mengurangi limbah industri," kata Intsiawati.
"Selain itu, pemanfataan produk samping sawit juga sebagai upaya memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal guna mendukung praktik peternakan yang berkelanjutan," tambahnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kelapa sawit dapat menjadi komponen dalam pakan ternak yang memberikan manfaat ekonomi dan nutrisi, serta mendukung keberlanjutan industri peternakan.
Menanggapi hal itu, Andika Prima Hadi mengatakan Ditjen PKH menyambut baik inisiasi kerjasama lintas sektoral tersebut.
Menurutnya, ada kebijakan-kebijakan dan hal teknis terkait dengan isu-isu yang disampaikan oleh anggota DPD yang dapat didiskusikan dan ditindak lanjuti.
"Pada prinsipnya kerjasama ini sering dilakukan oleh Kementerian Pertanian di masing-masing eselon I," ujar Andika Prima Hadi.
Kata dia, di Ditjen PKH terdapat beberapa kegiatan yang sifatnya untuk menunjang pembangunan di berbagai daerah.
"Seperti pembangunan rumah potong hewan (RPH), integrasi sapi sawit, bantuan vaksin, pembangunan ternak ruminansia besar dan kecil," ungkapnya.
Kata dia, kerjasama antata Ditjen PKH dan Provinsi Riau dapat diperkuat untuk meningkatkan subsektor peternakan.
"Terutama melalui pemanfaatan kelapa sawit sebagai pakan ternak guna mengurangi limbah industri dan mendukung peternakan berkelanjutan," tegas Andika Prima Hadi.