https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Petani

NTP Tanaman Perkebunan Rakyat Turun, Pengaruhi NTP Jambi Mei

NTP Tanaman Perkebunan Rakyat Turun, Pengaruhi NTP Jambi Mei

Ilustrasi petani sawit di Jambi. Foto: spks.or.id

NTP Jambi Mei 2024 di urutan ketiga diantara sepuluh (10) provinsi se-Sumatera.

TURUNNYA nilai tukar petani (NTP) pada subsektor perkebunan rakyat menjadi salah satu penyebab turunnya NTP Provinsi Jambi untuk periode bulan Mei 2024.

Secara umum, NTP  Jamb pada Mei 2024 sebesar 151,74 atau turun sebesar 0,96 persen dibanding NTP bulan sebelumnya 153,21.

Penurunan NTP ini dikarenakan indeks harga yang Diterima Petani (It) turun sebesar 0,81 persen, sementara indeks harga yang Dibayar Petani (Ib) mengalami kenaikan 0,16 persen.

"Penurunan NTP pada Mei 2024 disebabkan karena indeks harga hasil produksi pertanian, sementara indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal mengalami kenaikan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi Agus Sudibyo dalam keterangannya, Kamis (13/6).

Dia menambahkan penurunan NTP Mei 2024 juga dipengaruhi oleh turunnya NTP pada empat subsektor pertanian, yaitu: Subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,14 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,16 persen, Subsektor Peternakan sebesar 0,87 persen dan Subsektor Perikanan sebesar 0,83 persen. Sementara itu, Subsektor Hortikultura mengalami kenaikan sebesar 2,51 persen.

Untuk Indeks harga yang diterima petani (It) di Provinsi Jambi turun sebesar 0,81 persen dibanding It April 2024, yaitu dari 186,61 menjadi 185,10.

"Turunnya It pada Mei 2024 disebabkan oleh turunnya It di empat subsektor pertanian, yaitu Subsektor Tanaman Pangan yang turun sebesar 0,93 persen, Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 1,01 persen, Subsektor Peternakan turun sebesar 0,70 persen, serta Subsektor Perikanan yang turun sebesar 0,70 persen," tutur Agus.

Adapun Indeks harga yang dibayar oleh petani (lb) naik sebesar 0,16 persen bila dibanding Ib April 2024, yaitu dari 121,79 menjadi 121,99.

"Hal ini disebabkan oleh naiknya nilai Ib pada lima subsektor pertanian, yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,21 persen, Tanaman Hortikultura sebesar 0,02 persen, Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,16 persen, Subsektor Peternakan sebesar 0,18 persen dan Subsektor Perikanan sebesar 0,13 persen," kata Agus.

Khusus untuk Nilai Tukar Perkebunan Rakyat (NTPR) pada Mei 2024 terjadi penurunan NTPR sebesar 1,16 persen. Hal ini terjadi karena It turun sebesar 1,01 persen, sementara Ib naik sebesar 0,16 persen. Penurunan It Mei 2024 disebabkan oleh turunnya indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,01 persen (khususnya komoditas kelapa sawit, kelapa dan pinang).

"Kenaikan yang terjadi pada Ib disebabkan oleh naiknya indeks kelompok KRT sebesar 0,15 persen dan indeks kelompok BPPBM sebesar 0,19 persen," katanya.

Nilai NTP Provinsi Jambi Pada Mei 2024 ini membawa Provinsi Jambi pada urutan ketiga diantara sepuluh (10) provinsi se-Sumatera yaitu sebesar 151,74.

NTP tertinggi tercatat di Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 175,06. Dari 10 provinsi se-Sumatera, semua mengalami kenaikan NTP, kecuali Provinsi SumateraUtara, Riau, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung.

Kenaikan NTP terbesar terjadi di Provinsi Lampung sebesar 2,08 persen. Ditinjau dari perubahan NTP, Provinsi Jambi berada di urutan kesembilan, yakni mengalami penurunan NTP sebesar 0,96 persen.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS