https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Inovasi

Upaya Mengurangi Ketergantungan terhadap Bahan Baku Impor

Upaya Mengurangi Ketergantungan terhadap Bahan Baku Impor

Direktur Pengelolaan dan Perencanaan/Plt Direktur Kemitraan BPDPKS, Kabul Wijayanto dan Direktur UKMK BPDPKS, Helmi Muhansyah, menjawab pertanyaan media. Foto: ist.

"Bagian dari penguatan hilirisasi untuk mendapat nilai tambah dari sawit."

PENGGUNAAN bahan baku sawit sebagai salah satu komoditas strategis bangsa Indonesia diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor. 

Demikian dikatakan Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana sekaligus Plt Direktur Kemitraan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Kabul Wijayanto 

Dorongan ini kembali diungkapkannya dalam Wokshop UKMK, Oleofood Berbahan Sawit di Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (12/6) lalu.

"Upaya ini adalah bagian dari penguatan hilirisasi untuk mendapat nilai tambah dari sawit. Selama ini kita hanya menggunakan bahan mentahnya dan tidak diproses menjadi turunan-turunannya, kita tidak mendapat manfaat lebih," kata Kabul dalam keterangan resminya yang diterima, Jumat (14/6).

Dengan memperbanyak produk-produk berbahan baku dari sawit, lanjutnya, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan domestik bahkan bila perlu dapat diekspor sebagai barang jadi. 

Menurutnya, salah satu contoh penguatan terhadap UKMK dalam penggunaan bahan baku sawit telah dilakukan di industri batik. 

"Kenapa batik? Karena batik merupakan produk budaya Indonesia yang hampir semua daerah punya batik dengan kekhasan dan cirinya masing-masing. Contoh dari Jawa Tengah, ada Solo dan Jogja, Pekalongan, di Jawa Timur, belum lagi masuk ke kabupaten seperti Cirebon, Madura, bahkan Sumatera juga ada," katanya. 

Menurutnya, proses pembuatan batik banyak menggunakan lilin atau parafin atau malam sebagai salah satu bahan bakunya. Yang jadi masalah, sebagian besar malam masih harus diimpor. 

"Nah kalau impor artinya bahan bakunya mahal, otomatis produk batik yang dijual kepada masyarakat harganya ikut terdongkrak," tuturnya.

BPDPKS saat ini terus mendorong pelaku UKMK batik beralih menggunakan lilin atau malam yang berbahan baku sawit. "Lilin berbahan sawit tersebut merupakan salah satu produk hasil penelitian dari kerja sama BPDPKS dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN," sebutnya.

Selain lilin atau malam berbahan sawit, dia menyebut BPDPKS bersama BRIN juga telah menghasilkan sejumlah produk lain yang merupakan produk-produk turunan kelapa sawit.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS