"Malam sawit adalah produk yang berasal dari turunan sawit."
KEPALA Divisi UKMK Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Helmi Muhansyah, mengatakan kampanye kebaikan sawit harus menyasar seluruh lapisan masyarakat termasuk komunitas pecinta desain dan seni.
“Lomba membatik dengan malam sawit adalah salah satu langkah untuk mendorong masyarakat yang mencintai desain dan seni turut memahami dan ikut mengampanyekan kebaikan sawit," ujarnya.
Helmi mengatakan hal itu saat digelar
Lomba Membatik dengan menggunakan malam sawit di Grand Mercure Solo Baru, Solo, Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Lomba itu sendiri, diselenggarakan oleh BPDPKS.
Kata dia, dalam lomba ini dilakukan dengan terlebih dahulu membuat desain batik. Kemudian finalis yang terpilih mengaplikasikan desainnya dengan membatik dengan menggunakan malam batik sawit ke dalam kain.
"Malam sawit adalah produk yang berasal dari turunan sawit, yakni stearin sebagai fraksi padat hasil olahan sawit," ungkap Helmi.
Menurutnya, aplikasi malam batik ke dalam industri batik bisa menggantikan parafin yang selama ini masih impor dan sejalan dengan tugas promosi untuk memperluas pasar kelapa sawit.
"Batik sendiri berdasarkan data dari Biro Pusat statistic memberikan sumbangan ekspor pada tahun 2023 sebesar 17,5 Juta dolar AS," tegasnya.
Dalam lomba itu, Dian Primadyka yang merupakan seorang penyandang disabilitas berhasil meraih Juara 1. Sebelumnya, dari peserta sebanyak 32 finalis terpilih 3 orang pemenang lomba. Kegiatan itu diselenggarakan bersamaan dengan acara lokakarya atau workshop UKMK Just Sawit bertema "Batik Malam Sawit dan Oleofood Berbasis sawit", 12-13 Juni 2024.
Juri dari kegiatan ini terdiri dari 3 orang yaitu Sugeng Wardoyo, dosen desain batik FSRD Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Selanjutnya, Setiawan Muhammad praktisi batik Ketua harian Forum kampung batik Laweyan, dan Helmi Muhansyah, Kepala Divisi UKMK BPDPKS.
Perlu diketahui, pemenang pertama, Dian Primadyka, merupakan penyandang disabilitas alumni SMK SLB Negeri Surakarta, dengan aktifitas terkait batik dengan menjadi pelatih batik tulis dan desain.
Sementara itu sebagai juara 2 adalah Lisa Nur Oktaviana, dan Juara 3 Markus Djoko Sukristiyanto.