https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Korporasi

Bertransformasi Hampir di Semua Lini

Bertransformasi Hampir di Semua Lini

Region Head PTPN IV Regional 4 Ospin Sembiring saat melaksanakan kunjungan kerja ke lapangan. Foto: Istimewa

"Kita harus bisa berdiri di kaki sendiri. Kita musti punya harga diri."

ENAM bulan berjalan, PTPN IV Regional 4 yang mengelola perkebunan sawit sebagai komoditas utama serta teh dan kopi bertransformasi di hampir semua lini di bawah kepemimpinan Region Head Ospin Sembiring. 

PTPN IV Regional 4 mengelola unit usaha Holding Perkebunan dengan wilayah operasional Provinsi Jambi dan Sumatera Barat.

PTPN IV Regional 4 yang sebelumnya dikenal sebagai PTPN VI telah mengalami perubahan siginfikan pasca aksi korporasi Holding Perkebunan yang berlangsung Desember 2023 lalu. 

Region Head Ospin Sembiring sebelumnya menjabat SEVP Operation PTPN V yangg sekarang berganti menjadi PTPN IV Regional III.

Kepercayaan pemegang saham terlihat mulai membuahkan hasil kala Ospin sanggup memetakan dan mengurai satu persatu persoalan serta merajut kekompakan. 

Dengan tipikal kepemimpinan yang tegas, dia memangkas perbedaan yang selama ini menjadi salah satu batu sandungan dalam mencapai tujuan. 

Di awal kepimpinannya, pria 57 tahun itu memanfaatkan waktunya untuk 'blusukan" langsung di dua provinsi bertetangga wilayah operasionalnya. Mulai dari Batang Hari hingga Lima Puluh Kota. Mulai dari Sungai Bahar hingga Danau Kembar. 

Blusukan itu bukan tanpa alasan. Tujuan utamanya adalah bagaimana dia percaya bahwa laba bersih perusahaan berpotensi tiga kali lipat lebih tinggi dari tahun lalu sebesar Rp 103,66 miliar. 

"Dengan kebun sawit kita 34 ribu hektar, potensi keuntungan kita seharusnya Rp 300 miliar dalam setahun," katanya, Minggu (16/6). 

Untuk merajut kekompakan dengan segenap karyawan, dia tidak membatasi diri pada setiap level karyawan. Ini membuatnya bisa mendapatkan fakta di lapangan secara langsung dan memberikan solusi setiap persoalan yang ditampungnya. 

Dia percaya bahwa sumber daya manusia PTPN 4 Regional IV cukup mampu bersaing untuk mendukung dan melaksanakan beragam perbaikan, mulai dari yang paling sederhana seperti kebersihan pabrik dan kebun hingga yang paling kompleks sekalipun. 

"Dulu, apa-apa usulan, kebanyakan langsung kena cut. Belakangan itu kita ubah. Semua usulan kita tampung, kita buat skala prioritas. Ada usulan itu yang langsung diakomodir semua, ada yang sebahagian. Tapi semuanya dapat. Cara-cara seperti ini membikin orang di lapangan mulai semangat," ujarnya.

Semangat itu semakin menggelora manakala Ospin tegas mengatakan bahwa Regional 4 jangan menjadi beban bagi Palmco. "Kita harus bisa berdiri di kaki sendiri. Kita musti punya harga diri," tegasnya.

Kini, segenap karyawan Regional 4 memilki tanggung jawab dan Ospin selalu menindaklanjuti seluruh komitmen dan tugas para bawahannya. Hal yang juga belum pernah dirasakan oleh para anak buahnya sebelumnya. Hasilnya, pekerjaan bisa diselesaikan tepat waktu dan tepat sasaran.

Dia tidak ragu untuk menyebarluaskan nomor telefon pribadinya sebagai whistleblower system untuk mencegah terjadinya fraud dan kesalahan. 

Sedikit demi sedikit perubahan mulai terlihat. Dari sisi operasional, perusahaan berpotensi meraih laba bersih lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya setelah pada Mei tahun ini berhasil membukukan laba bersih Rp 65 miliar. Begitu juga dengan efesiensi unit usaha komoditas teh yang berhasil ditekan hingga Rp 13 miliar. 

Tidak hanya sisi operasional perusahaan, Regional 4 kini juga telah menjalin kemitraan baru dengan petani plasma seluas 720 hektare. 

Ia mengakui bahwa selama ini kemitraan di Regional 4 tidak terjalin dengan optimal. Namun, di bawah kepemimpinannya serta dukungan dari jajaran Direksi PTPN IV PalmCo yang dinakhodai Jatmiko Santosa, ia percaya kemitraan akan menjadi bagian dari program utama dalam memperkuat petani plasma. 

Pada tahun ini, ia mengatakan mendapat target untuk dapat membantu meremajakan perkebunan sawit petani seluas 3.000 hektare. 

"Dalam RKAP target tahun ini 3.000 hektare. Tapi yang baru memungkinkan itu masih sekitar 1.500 hektare. Insya Allah kita akan garap secara perlahan," tukasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS