https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Palmco

Agar Kesejahteraan Meningkat, Petani Sawit Harus Paham Hal Ini

Agar Kesejahteraan Meningkat, Petani Sawit Harus Paham Hal Ini

Ketua Umum DPP Aspek-PIR Indonesia, Setiyono. Foto: Dok. Elaeis

"Kita berharap dengan pola ini kualitas dan produksi bisa meningkatkan hasil produksi dan penerimaan daerah semakin baik."

"PETANI kelapa sawit harus paham bagaimana teknis yang baik dalam peremajaan sawit sehingga kesejahteraan petani sawit juga bisa meningkat."

Hal itu dikatakan Ketua Umum DPP Aspek-PIR Indonesia, Setiyono, saat memberi sambutan dalam pembukaan 
pelatihan dan bimbingan teknis pola kemitraan yang diselenggarakan Sub Holding Perkebunan PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo di Provinsi Jambi, Rabu (6/3).

Setiyono juga mengimbau para peserta yang hadir dalam bimtek yang berasal dari Jambi dan Sumatera Barat agar tidak salah pilihan dalam melaksanakan PSR.

Sebelumnya, Mahmudi, Direktur Produksi dan Pengembangan Holding PTPN III (Persero) yang hadir dalam kegiatan tersebut menjelaskan bahwa PTPN mendukung pertumbuhan perkebunan Indonesia melalui program strategis nasional dengan menaikkan target produksi CPO (Crude Palm Oil) dan minyak goreng.

Selanjutnya, ia juga menyebutkan bahwa 120 ribu petani dan keluarga akan terbantu dari program penanaman kembali (replanting). Sebagai perusahaan plat merah, PTPN menegaskan bahwa fokus mereka tidak hanya pada mencari keuntungan, melainkan juga menjadi agen pembangunan yang mengakselerasi PSR. 

“Program PSR merupakan salah satu amanah Program Strategis Nasional yang harus diwujudkan dengan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan petani sawit. Pembentukan PTPN IV PalmCo Desember tahun lalu akan berperan mengakselerasi PSR,” tukas Mahmudi.

Sementara itu Gubernur Jambi, Dr Al Haris mengapresiasi program yang diinisiasi langsung oleh Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa serta Aspekpir itu. Ia menyatakan, Pemerintah Provinsi Jambi mendukung penuh program yang sebelumnya juga sukses dilaksanakan di Provinsi Riau serta saat ini tengah berlangsung di Kalimantan tersebut. 

"Kami mendukung penuh dan bangga menjadi salah satu provinsi yang mendapat perhatian dari PTPN IV dalam mengakselerasi PSR melalui pola kemitraan. Program ini akan sangat bermanfaat bagi petani, terutama dakam menambah wawasan dalam melaksanakan praktik perkebunan berkelanjutan," kata Al Haris.

Dia juga berharap PTPN IV Regional 4 Jambi dapat kembali menjalin kemitraan dengan beberapa KUD yang sebelumnya merupakan binaan perusahaan.

“Dari 22 KUD, 8 masih bekerja sama. Harapannya untuk KUD yang lain bisa kembali dijalin kemitraan dengan PTPN,” tukasnya.

Dalam kegiatan yang juga dihadiri langsung Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Andi Nur Alamsyah, Direktur Utama PTPN IV Jatmiko Santosa, serta Ketua Umum DPP Aspekpir Setyono, Al Haris menjelaskan bahwa potensi PSR di Jambi cukup besar.

Secara keseluruhan provinsi yang berbatasan dengan Riau dan Sumatera Barat tersebut memiliki luas perkebunan sawit mencapai 1,2 juta hektare. Namun, ia mengakui petanis sawit memiliki keterbatasan dan ketidakseragaman dalam melaksanakan praktik perkebunan berkelanjutan. 

"Petani Jambi menyebar di mana-mana dengan pemahaman yang berbeda. Ada yang paham tentang sawit, ada yang kurang paham, bahkan tidak paham," ujarnya.

Untuk itu, ia menjelaskan dengan program Bimtek ini, petani sawit diharapkan dapat meningkatkan kemampuan serta pemahaman, mulai dari pemilihan bibit sawit yang unggul, pemanfaatan lahan dan penggunaan pupuk agar lebih produktif, serta perawatan yang ramah lingkungan. 

“Kita berharap dengan pola ini kualitas dan produksi bisa meningkatkan hasil produksi dan penerimaan daerah semakin baik,” tuturnya. 

Sementara itu, Jatmiko Santosa menjelaskan bahwa PalmCo mendapat amanah untuk merevitalisasi 15.000 hektar perkebunan sawit renta di Jambi hingga 2026 mendatang. Menurutnya, kegiatan yang dihadiri ratusan petani ini merupakan langkah awal yang tepat untuk mewujudkan amanah tersebut.

"Hadirnya Bapak Direktorat Jenderal Perkebunan dan Gubernur dalam Bimtek ini menunjukkan dukungan penuh dalam percepatan PSR khususnya di Provinsi Jambi, makanya kita harus memanfaatkan dengan sangat baik bimtek ini sehingga kita bisa sama-sama mensukseskan PSR," jelasnya. 

Andi Nur Alamsyah menyatakan pihaknya mendukung PSR melalui simplifikasi aturan dan persyaratan untuk mengurangi hambatan-hambatan yang selama ditemui di lapangan. Aturan baru ini akan mencabut aturan lama yang selama ini dianggap belum secara maksimal dalam mengefektifkan tata kelola sawit, khususnya yang berkaitan dengan program PSR.

“Nanti akan ada permentan yang menyatukan, mulai dari PSR, sarpras (sarana dan prasarana perkebunan), SDM, hingga ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil), dalam satu permentan,” imbuhnya.

Kegiatan bimtek yang diikuti sebanyak 235 petani sawit yang berasal dari Provinsi Jambi dan Sumatera Barat (Sumbar) itu bertema 'Pemberdayaan Petani Melalui Peremajaan Sawit Rakyat Kolaborasi dan Berkelanjutan.'

Kegiatan tersebut merupakan bagian dalam mendukung PSR yang merupakan salah satu program strategis nasional (PSN) tersebut. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS