https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Petani

Kala Petani Sawit di Seluma Keluhkan Penghapusan Bantuan Pupuk Subsidi

Kala Petani Sawit di Seluma Keluhkan Penghapusan Bantuan Pupuk Subsidi

Ilustrasi petani memupuk tanaman sawit. Foto: Dok. Elaeis

Masih banyak petani sawit hidup dalam keterbatasan, mulai dari keterbatasan.

DINILAI berdampak langsung pada produktivitas, sejumlah petani kelapa sawit di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan penghapusan bantuan pupuk subsidi.

Ahmad Sardi, petani sawit di Seluma, mengatakan tanaman kelapa sawit membutuhkan nutrisi yang cukup agar dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang berkualitas. 

"Dengan dihapuskannya bantuan pupuk subsidi, petani kesulitan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman sawit mereka," kata Sardi.

Sementara Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Bengkulu, Jakfar menekankan pentingnya dukungan pemerintah pusat, dan berharap dapat memberikan perhatian serius terhadap kebutuhan petani kelapa sawit di Bengkulu.

"Kami berharap pemerintah pusat dapat memberikan perhatian serius terhadap kebutuhan petani kelapa sawit di Bengkulu. Dukungan sarana dan prasarana yang memadai akan membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan kontribusi sektor kelapa sawit terhadap perekonomian daerah," ujarnya.

Selain bantuan pupuk subsidi, petani kelapa sawit di Bengkulu juga membutuhkan investasi dalam infrastruktur jalan dan irigasi. Akses jalan yang baik dan sistem irigasi yang memadai sangat penting untuk mengoptimalkan produksi kelapa sawit.

"Saat ini, akses jalan menuju kebun kelapa sawit kami masih terbatas. Hal ini memperlambat proses pengangkutan hasil panen dan berdampak pada keberlanjutan usaha kami. Kami membutuhkan investasi dalam pembangunan jalan agar dapat mengakses pasar dengan lebih efisien," tuturnya.

Pemprov Bengkulu mengakui bahwa banyak petani sawit di daerah ini membutuhkan bantuan sarana dan prasarana (Sarpras). Sebab masih banyak petani sawit hidup dalam keterbatasan, mulai dari keterbatasan pupuk hingga keterbatasan akses jalan menuju kebun sawit.

Sekda Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri mengatakan, banyak petani sawit belum mendapatkan bantuan Sarpras. Padahal mereka membutuhkan bantuan Sarpras seperti pupuk subsidi dan jalan.

"Petani sawit banyak belum mendapatkan bantuan Sarpras dari pemerintah pusat, bahkan mereka tidak mendapatkan dukungan pupuk subsidi dan akses jalan yang belum memadai, padahal itu sangat penting untuk meningkatkan produktivitas tanaman sawit dan akses ke kebun," kata Isnan, Kamis (7/3).

Isnan mengaku, akan melaporkan masalah ini ke pemerintah pusat. Sebab tanpa dukungan Sarpras seperti pupuk subsidi dan akses jalan, petani kelapa sawit di Bengkulu akan sulit membuat produksi TBS meningkat. 

"Pemerintah Provinsi Bengkulu akan terus berjuang agar petani kelapa sawit di Bengkulu bisa dapat pupuk subsidi lagi," ujar Isnan.

Menurut Isnan, dukungan yang diberikan oleh pemerintah pusat dalam bentuk Sarpras yang memadai akan memberikan dampak positif bagi petani kelapa sawit di Bengkulu.

Hal ini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani, tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah serta perekonomian nasional secara keseluruhan.

"Jika pemerintah pusat dapat memberikan dukungan yang kami butuhkan, kami yakin petani kelapa sawit di Bengkulu dapat mencapai kesuksesan yang lebih besar. Ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan pembangunan ekonomi daerah," kata Isnan.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS