"Keberadaan petani sawit dimulai puluhan tahun yang lalu."
KETUA Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspek-PIR) Setiyono berharap PTPN IV Palm Co terus mendukung Aspek-PIR Indonesia sehingga proses untuk mendidik dan menyejahterakan petani sawit bisa terwujud.
Hal itu disampaikan Setiyono saat menyampaikan laporan awal pelaksanaan acara sosialisasi Bimbingan Teknis (Bimtek) Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang diadakan oleh tiga pihak
di Ballroom Sudirman, Hotel Le Polonia, Medan, Kamis (20/6).
Pada bagian lain Setiyono mengatakan, upaya peningkatan kesejahteraan petani sawit melalui kemitraan dan PSR merupakan bagian dari praktik Jas Merah dalam industri sawit.
Sebab, kata dia, keberadaan petani sawit, khususnya dalam pembangunan kemitraan dengan perusahaan sawit, dimulai puluhan tahun lalu di era kepemimpinan Presiden Soeharto.
“Dan hal itu kemudian berkembang sampai saat ini, sehingga luas kebun sawit di Indonesia diprediksi mencapai 16 juta hektar lebih,” ucap Setiyono.
Ia menambahkan, kegiatan sosialisasi Bimtek kemitraan dan PSR yang digelar PTPN IV PalmCo, Aspek-PIR Indonesia, serta BPDPKS juga merupakan bagian dari Jas Merah.
“Untuk tahap awal, sosialisasi ini akan kami lakukan untuk petani sawit di Sumut dan Aceh. Ke depan hal ini akan kami lakukan di provinsi lain, tentunya dengan dukungan PTPN IV PalmCo dan BPDPKS,” ujar Setiyono.
Sebagai informasi, kegiatan ini dihadiri oleh banyak pihak terkait, seperti Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumut Timbas Prasad Ginting, Ketua Umum Rumah Sawit Indonesia (RSI) Kacuk Sumarto.
Lalu hadir Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Sumut, Zakir Syarif Daulay, akan membuka acara ini mewakili Pj Gubsu Hasanudsin yang berhalangan hadir.
Kemudian dari PTPN PalmCo hadir Direktur Hubungan Kelembagaan Irwan Perangin-angin, Dwi Sutoro sebagai Direktur Pemasaran, dan pejabat lainnya.