"Program PSR juga selalu masuk dalam rencana jangka panjang perusahaan."
DIREKTUR Hubungan Kelembagaan PTPN IV PalmCo, Irwan Peranginangin, mengatakan pihaknya akan membantu pelaksanaan peremajaan sawit rakyat (PSR) melalui jalur kemitraan seluas 60.000 hektar dan melibatkan 120.000 petani sawit mitra plasma.
"Program ini akan dilaksanakan di seluruh wilayah kerja PTPN Group di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi," kata Irwan di Medan, Kamis (20/6).
Hal tersebut ia sampaikan saat berbicara di panggung acara sosialisasi Bimbingan Teknis (Bimtek) Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang diadakan oleh tiga pihak.
Yaitu Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspek-PIR Indonesia), PTPN IV PalmCo, dan didukung penuh oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Kegiatan itu digelar di Ballroom Sudirman, Le Polonia Hotel, dihadiri ratusan petani sawit daei Aceh dan Sumut, dan menampilkan para tokoh sawit dan stakeholder terkait.
Seperti Ketua Umum DPP Aapek-PIR, H Setyono, dari ATR/BPN Sumut, PT Sucofindo, pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan lainnya.
Irwan Peranginangin bilang rencana besar itu dilakukan karena PTPN Group merupakan perusahaan pionir berkembangnya kebun sawit rakyat.
"Progran PSR juga selalu masuk dalam rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) PTPN Group. Kami sendiri menilai PSR ini adalah program yang sangat strategis," ujar Irwan Peranginangin.
Di samping itu, Irwan bilang PTPN Group setuju dengan sikap Pemerintah yang melihat PSR sebagai program keberpihakan kepada para petani sawit.
"Sekaligus hal ini sebagai upaya pemulihan ekononi nasional yang mampu menyerap banyak tenaga kerja," tutur Irwan lebih lanjut.
Dia lalu mencontohkan kesuksesan pelaksanaan program PSR melalui jalur kemitraan yang dilakukan antara PTPN IV PalmCo Regional 3 Riau (eks PTPN V) dengan para petani sawit setempat.
"Kami siap fasilitasi bapak dan ibu petani sawit di ruangan ini, tentu saja yang dipilih menjadi utusan, untuk melihat langsing kesuksesan program PSR di Riau," tegas Irwan Peranginangin yang langsung disambut tepuk tangan meriah dari para petani sawit.