"Gen Z adalah pemegang kunci masa depan perkembangan sawit kita."
INSTITUT Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) punya cara tersendiri untuk membantu memastikan masa depan para mahasiswanya yang telah memasuki masa akhir kuliah.
Antara lain, seperti keterangan resmi yang diterima, Jumat (21/6), adalah dengan menggelar bimbingan karir bagi para mahasiswa/i tingkat akhir Fakultas Vokasi Program Diploma (Prodi) Budidaya Perkebunan (BP) dan Prodi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan (TPHP).
Kegiatan itu dipusatkan di Gedung Serbaguna ITSI, Jalan Willem Iskandar, Kabupaten Deli Serdang (berbatasan dengan kota Medan), Kamis (20/6), dengan menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten dari pihak perusahaan perkebunan.
Mereka adalah Dr Suhendri SE MM selaku Direktur Sumberdaya Manusia (SDM) dan Teknologi Informasi (TI) PTPN IV PalmCo, lalu Leonardo Hadi Wijaya Purba SST dari PT Biyu Malela, dan Putri Ardina SPsi dari PT Unilever Oleochemical Indonesia.
"Kegiatan bimbingan karir ini diupayakan ITSI agar para mahasiswa dan mahasiswi tingkat akhir ITSI bisa sukses sebagai planter," kata Rektor ITSI, Purjianto, saat membuka acara tersebut.
"Karena itu enggak heran kalau acara kita ini bertema 'How to be a Successfull Gen Z Planter, atau Bagaimana Menjadi Planters Gen Z yang Sukses," tuturnya lebih lanjut.
Purjianto menegaskan, ITSI sangat ingin para mahasiswa dan mahasiswi sudah punya masa depan meski belum tamat kuliahnya 100 persen atau di tingkat akhir.
Dalam kesempatan itu Dr Suhendri membeberkan rahasia mengenai masa depan perkebunan kelapa sawit nasional.
"Gen Z adalah pemegang kunci masa depan perkembangan sawit kita. Nasib sawit ada di tangan generasi muda," ujarnya.
Sementara Putri Ardina membocorkan cara-cara atau tips melamar kerja di perusahaan perkebunan sawit, baik dari mulai persiapan wawancara sampai diskusi kelompok terpumpun atau focus group disccusion (DKT/FGD).
Putri Ardina bahkan melakukan bedah atau telaah pembuatan riwayat singkat atau curiculum vitae (CV) agar para mahasiswa ITSI kelak bisa membuat CV yang bisa meyakinkan pihak manajemen perusahaan sawit.
Dan terakhir, Leonardo Hadi Wijaya Purba mengungkapkan suka dan duka serta pengalamannya selama masa bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit.