"Tentu PTPN bisa mendapatkan TBS sawit sebagai sumber bahan baku."
DIREKTUR Hubungan Kelembagaan PTPN Grup, Irwan Peranginangin, mengungkapkan sejumlah kelebihan dalam pelaksanaan program peremajaan sawit rakyat (PSR) melalui jalur kemitraan dengan PTPN.
"Program PSR yang dijalankan oleh PTPN Group akan memberikan manfaat yang luas bagi semua stakeholders, termasuk tentunya petani, perusahaan, dan pemerintah," ujar Irwan Peranginangin belum lama ini.
Ia mengatakan hal itu saat berbicara di panggung acara sosialisasi bimbingan teknis (Bimtek) PSR yang diadakan oleh tiga pihak. Yaitu Aspek-PIR Indonesia, PTPN IV PalmCo, dan didukung penuh oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Kegiatan tersebut digelar di Ballroom Sudirman, Le Polonia Hotel, dihadiri ratusan petani sawit dari Aceh dan Sumut, serta menampilkan para tokoh sawit dan stakeholder terkait.
Seperti Ketua Umum DPP Aspek-PIR, H Setyono, pejabat tejnis dari ATR/BPN Sumut, PT Sucofindo, pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan lainnya.
Kata Irwan Peranginangin, target program ini adalah bisa menaikkan produktivitas tandan buah segar (TBS) produksi para petani sawit hingga 56 persen.
Pihaknya sangat yakin kalau peningkatan produktivitas ini akan menambah pendapatan petani sawit hingga Rp 10 Juta per hektar (Ha) per tahun.
"Di sisi perusahaan, tentu PTPN bisa mendapatkan TBS sebagai sumber bahan baku yang diperoleh dalam jumlah lebih banyak lagi," tutur Irwan lebih lanjut.
"Nah, di sisi pemerintah, maka secara makro program PSR dapat meningkatkan produk domestik bruto nasional. Lalu, secara fiskal akan meningkatkan potensi penambahan penerimaan pajak bagi negara," ia menambahkan.
Sekadar mengingatkan, dalam berita sebelumnya disebutkan bahwa PTPN IV PalmCo akan membantu pelaksanaan program PSR melalui jalur kemitraan.
Jumlah lahan yang ditargetkan tidak sedikit, yakni mencapai 60.000 Ha dan diyakini bisa melibatkan 120.000 petani sawit mitra plasma.
"Program ini akan dilaksanakan di seluruh wilayah kerja PTPN Group di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi," ujar Irwan Peranginangin.
Ia mengungkapkan, progran PSR juga selalu masuk dalam rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) PTPN Grup.
"Kami sendiri menilai PSR ini adalah program yang sangat strategis," ujar Irwan Peranginangin lebih lanjut.
Di samping itu, Irwan bilang PTPN Group seruju dengan sikap Pemerintah yang melihat PSR sebagai program keberpihakan kepada para petani sawit.
"Sekaligus hal ini sebagai upaya pemulihan ekononi nasional yang mampu menyerap banyak tenaga kerja," tegas Irwan Peranginangin.