https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Berminat dengan Dana Sarpras BPDPKS? Azwar: Tolong Siapkan Dana Cadangan

Berminat dengan Dana Sarpras BPDPKS? Azwar: Tolong Siapkan Dana Cadangan

Azwar, Pengurus Koperasi Produsen Tinera Jaya, saat acara FGD di Pekanbaru. Foto: Syahrul

"Intinya selain biaya, kekompakan juga harus terus dijaga."

UNTUK mendapatkan dana sarana dan prasarana (Sarpras) dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), selain memenuhi sejumlah persyaratan dan prosedur, juga dilengkapi dengan dana cadangan.

Pengalaman seperti itu diungkapkan oleh Azwar, Pengurus Koperasi Produsen Tinera Jaya, yang merupakan

satu-satunya koperasi di Riau yang sudah mendapatkan bantuan Sarpras dari BPDPKS sepanjang 2021-2024.

Koperasi yang berdiri di Desa Teluk Mesjid, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, ini mendapatkan dana hibah Sarpras sebesar Rp4,79 miliar untuk peningkatan jalan sepanjang 3,3 km di kebun seluas 170 hektar.

"Memang pengajuan kita memakan waktu cukup panjang. Kita awal pengajuan November tahun 2020, dan baru 2022 tepatnya bulan Februari keluar hasil verifikasi dari Disbun Provinsi Riau. Itu pun masih ada revisi," ujarnya.

Azwar mengatakan hal itu dalam acara FGD yang digelar Asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade) pada Kamis (20/6) lalu di Kota Pekanbaru.

Selanjutnya, kata Azwar, pada 27 September 2022 pihaknya ikut dalam pembahasan usulan dan penyusunan draf rekomendasi teknis di Bogor, Jawa Barat. Saat itu ada 21 kelembagaan yang diundang dari seluruh Nusantara.

"Surat keputusan usulan kita itu baru keluar pada Januari 2023. Kemudian pada Februari kita masih menunggu proses lelang terbuka oleh BPDPKS. Kemudian 21 Juli 2023 diumumkan pemenang tender pekerjaan peningkatan jalan tersebut," katanya.

Seiring perjalanan waktu, lanjutnya, progres pekerjaan masih juga banyak kendala. Seperti urusan kerja sama para pihak pemenang tender dengan konsultan pengawasan. 

Bahkan sampai juga masalah iklim, keadaan curah hujan tinggi sampai awal 2024 membuat jalan belum siap.

"Kita juga tidak sedikit menggunakan uang pribadi koperasi untuk memperlancar realisasi pekerjaan jalan. Yang paling banyak memakan biaya adalah pada Rencana Anggaran Belanja (RAB) peningkatan jalan tersebut," bebernya.

Meski tak menyebutkan besaran biaya, Azwar memastikan jumlahnya tidak sedikit. 

Untuk itu Azwar menyarankan agar petani tetap menyiapkan dana cadangan agar realisasi program Sarpras berjalan maksimal.

"Dalam RAB kita membutuhkan konsultan untuk pekerjaan jalan. Kemudian mendesain gambar jalan yang akan dikerjakan. Sementara peta atau foto drone yang menjadi syarat pengajuan Sarpras juga cukup membutuhkan banyak biaya," jelasnya

Karena itu, kata Azwar, pihaknya menyewa tim yang memang sudah berpengalaman dalam hal tersebut. "Intinya selain biaya, kekompakan juga harus terus dijaga. Bersyukur koperasi kami yang terdiri dari 10 kelompok tani dengan luas kebun 611 hektar solid dan kompak," tandasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS