
Pamigo diperkenalkan saat pekan petani nasional di Padang tahun lalu. foto: ist.
Pamigo di Kuansing ditargetkan beroperasi September mendatang.
KEPALA Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras) di Dinas Perkebunan Provinsi Riau, T Ridwan Putra Yuda, menyebutkan pembangunan pabrik minyak goreng (Pamigo) di Kecamatan Singingi Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, menelan biaya cukup besar.
"Biaya yang dikucurkan oleh BPDPKS untuk pembangunan Pamigo ini sebesar Rp 5,5 miliar," kata Ridwan. BPDPKS adalah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
Karena itu pula, impian petani sawit di daerah itu untuk memiliki pabrik pengolahan sawit sendiri akan segera terwujud.
BPDPKS lewat program sarpras telah mengucurkan dana untuk pembangunan Pamigo yang nantinya dikelola oleh para petani. Saat ini pembangunannya sedang dikerjakan oleh pemenang tender.
"Insya Allah bulan Agustus nanti sudah selesai pembangunannya dan akan kita launching," kata Kepala Dinas Perkebunan Riau, Syahrial Abdi.
Setelah launching, menurutnya, Pamigo di Kuansing ditargetkan akan bisa beroperasi di bulan September 2024 mendatang.
"Nantinya perkebunan sawit milik KUD Tupan Tri Bhakti sebagai pengusul program sarpras tersebut akan menjadi pemasok utama bahan baku untuk Pamigo. Luas perkebunan sawit milik KUD tersebut yakni 213,51 hektar," sebutnya.
"Jika pasokannya masih kurang, akan diambil dari perkebunan sawit petani di sekitarnya," imbuhnya.