Pelatihan teknis akan dibarengi dengan dua cara.
DIREKTUR PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN), Iman Yani Harahap, mengatakan setiap daerah memiliki tradisi atau budidaya kelapa sawit yang berbeda.
"Karena itu, enggak heran kalau untuk mendapatkan hasil 3 ton tandan buah segar (TBS) sawit per ton per hektar setiap bulan, pun rasanya berat dicapai," kata Iman.
Hal tu ia katakan saat menyampaikan kata sambutan pelatihan untuk pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit (SDM PKS) di Ruang Diponegoro, Le Polonia Hotel, Medan, Senin (24/6) pagi.
Iman Yani Harahap berharap, peserta pelatihan nantinya dapat meningkatkan dan menyeragamkan standar budidaya kelapa sawit di tingkat petani sawit swadaya di Kabupaten Labura.
Ia mengatakan, SDM petani sawit yang profesional merupakan salah satu komponen penting dalam sistem usaha perkebunan kelapa sawit.
Kata dia, pengembangan SDM ini dapat dilakukan melalui teknik pelatihan yang baik, sehingga mampu menghadapi tantangan dalam rangka peningkatan dan pengembangan kinerja usaha perkebunan kelapa sawit.
"PT RPN melalui Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan telah memainkan peran penting dalam mengembangkan SDM di sektor perkebunan kelapa sawit," ucapnya.
Sebagai perusahaan penelitian, Iman Yani Harahap bilang PT RPN melalui PPKS Medan berdedikasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kapasitas bagi para pekebun kelapa sawit.
Ia mengatakan, inovasi-inovasi terbaru dalam budidaya kelapa sawit disampaikan dalam pelatihan ini untuk memberikan wawasan terkini tentang praktik terbaik dalam budidaya perkebunan kelapa sawit.
Kata Iman Yani, pelatihan teknis bagi pekebun kelapa sawit akan dibarengi dengan dua cara, yaitu dengan metode pengajaran di kelas dan kunjungan lapang.
Kadistan Labura, drh Hj Sudarijah, menyambut baik pelatihan itu. Kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labura terus berjuang untuk meningkatkan kapasitas petani sawit swadaya di Labura.
Kegiatan itu diikuti lebih 100 petani sawit swadaya dari Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), dan dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian (Distan) Labura, drh Hj Sudarijah.
Kegiatan tersebut didukung penuh oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan).