"Kita berharap peremajaan ini nantinya dapat merata."
ASOSIASI Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspek-PIR) Indonesia menargetkan peremajaan sawit seluas 1.000 hektar di Provinsi Jambi. Sejumlah persoalan dicemaskan menjadi kendala.
Kepala Kantor DPP Aspek-PIR Indonesia, Efendi Pasaribu menjelaskan Muaro Jambi menjadi salah satu sasaran peremajaan lantaran sudah banyak kebun petani berpola kemitraan dengan PTPN yang sudah berumur tua.
"Ini target kita tahun ini. Tentu juga untuk mendukung perkebunan kelapa sawit berkelanjutan," ujarnya, Selasa (2/6).
Efendi menambahkan target tersebut setakat ini tengah dalam pembahasan bersama PTPN IV Palmco. Dimana memang pembahasan tersebut belum detail dan terperinci akan menyasar ke koperasi petani mana dan siapa.
"Saat ini sedang kita bahas. Intinya akan kita upayakan peremajaan seluas 1.000 hektar itu di wilayah Jambi," imbuhnya.
Efendi tak menampik jika ada sejumlah hambatan yang akan mempengaruhi percepatan pencapaian target peremajaan tadi.
Salah satunya yakni mengenai penyelesaian sertifikat petani pemilik kebun dengan pihak BPN. Kemudian ada juga masalah kawasan hutan yang penyelesaiannya di Kementrian Kehutanan.
Roy Asnawi selaku Ketua Aspek-PIR Jambi menambahkan sejatinya kebun eks plasma di seluruh kabupaten yang ada di provinsi Jambi sudah berumur tua dan masuk kategori untuk diremajakan. Untuk itu pihaknya sangat mendukung dorongan DPP Aspek-Pir terkait peremajaan tersebut.
"Kita berharap peremajaan ini nantinya dapat merata dilakukan di seluruh kabupaten di Provinsi Jambi. Sehingga produksi kebun kelapa sawit di Jambi kembali meningkat dan kesejahteraan petani semakin terjamin," tandasnya