https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Petani

Susah Ketika Musim Hujan, Petani Sawit Berharap Pemerintah Perbaiki Akses Jalan ke Kebun

Susah Ketika Musim Hujan, Petani Sawit Berharap Pemerintah Perbaiki Akses Jalan ke Kebun

Karyawan pabrik saat muat TBS kelapa sawit usai diguyur hujan. Foto: Sangun Doya

Teknologi solusi efektif untuk mengatasi kendala akses jalan yang masih berupa tanah selama musim hujan.

INI pemandangan rutin yang terus terlihat setiap tahun. Para petani sawit di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menghadapi tantangan serius selama musim hujan ini. 

Keluhan utama mereka adalah akses jalan menuju kebun yang masih berupa tanah, mengakibatkan kesulitan dalam mengangkut tandan buah segar (TBS) kelapa sawit keluar dari kebun.

Salah seorang petani sawit di daerah tersebut, Budiono (36) mengungkapkan, kesulitannya dalam mengangkut TBS kelapa sawit ke luar kebun selama musim hujan. Sebab akses jalan keluar kebun masih berupa tanah dan belum diaspal.

"Selama musim hujan ini, saya kesulitan mengangkut TBS kelapa sawit ke luar kebun karena akses jalan yang belum diaspal dan masih tanah," kata Budiono, Sabtu (9/3).

Budiono berharap, akses jalan menuju kebun sawit masyarakat bisa dibangun oleh pemerintah baik dari APBD maupun dengan dana desa. Sebab baiknya akses jalan turut mendukung kemajuan sektor usaha ini.

"Kita berharap akses jalan menuju kebun sawit masyarakat dibangun, karena masih banyak jalan kebun dalam kondisi masih tanah di Kabupaten Mukomuko ini," ujarnys.

Sementara itu, perwakilan dari PT Daria Dharma Pratama (DDP) Bengkulu, A Dwi Utoyo, menyoroti bahwa musim hujan sebenarnya memberikan dampak positif bagi perkebunan kelapa sawit. "Musim hujan itu bagus untuk sawit, karena pasti produksinya meningkat," ujar Dwi.

Meskipun demikian, kendala utama yang dihadapi oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit bukanlah terletak pada produksi TBS kelapa sawit, melainkan pada akses transportasi untuk mengangkut TBS keluar dari kebun.

"Kendala perusahaan perkebunan itu bukan produksi TBS, tapi cara mengangkut TBS keluar kebun itu yang menjadi kendala," kata Dwi.

Selama musim hujan, sulit bagi kendaraan untuk masuk ke dalam kebun, sehingga perusahaan perkebunan harus mengandalkan bantuan crawler mini dumper diesel untuk membawa TBS keluar dari kebun. 

Hampir semua perusahaan perkebunan kini memiliki kendaraan ini sebagai solusi atas kendala transportasi selama musim hujan.

"Dengan menggunakan kendaraan crawler mini dumper diesel, perusahaan perkebunan dapat mengangkut TBS kelapa sawit hingga 1,2 ton. Kendaraan ini membantu dalam mengumpulkan TBS kelapa sawit dan membawanya hingga ke jalan kebun utama yang telah berkoral," ujar Dwi.

Selain itu, dengan bantuan kendaraan tersebut, perusahaan perkebunan menjadi lebih mudah mengumpulkan TBS kelapa sawit.

"Teknologi menjadi solusi efektif untuk mengatasi kendala akses jalan yang masih berupa tanah selama musim hujan di Kabupaten Mukomuko," pungkasnya.



 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS