"Hingga Mei 2024, ekspor kelompok lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD 77,96 juta."

SEPANJANG tahun 2024, timah dan minyak kelapa sawit masih menjadi komoditas yang paling banyak diekspor dari Provinsi Bangka Belitung (Babel).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Babel, Toto Haryanto Silitonga menyebutkan, kontribusi timah terhadap ekspor Babel hingga Mei 2024 tercatat mencapai 63,39 persen. Sisanya merupakan produk nontimah. 

Dia melanjutkan, hampir 50 persen ekspor produk nontimah itu merupakan komoditas minyak sawit yang digolongkan dalam kelompok lemak dan minyak hewan/nabati.

"Hingga Mei 2024, ekspor kelompok lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD 77,96 juta atau 49,81 persen dari total ekspor nontimah Babel," ungkapnya. 

Jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023, ekspor minyak sawit ini tercatat mengalami penurunan sebesar USD 1,61 juta.

Khusus di bulan Mei 2024, ekspor lemak dan minyak hewan/nabati ini tercatat sebesar USD 9,84 juta atau turun 38,40 persen dibandingkan April 2024 yang mencapai USD 15,97 juta. 

"Dan jika dibandingkan periode Mei tahun 2023, ekspor komoditas ini mengalami penurunan sebesar 29,17 persen," pungkasnya. 

Toto menambahkan, selama periode Januari hingga Mei 2024, total nilai ekspor Babel tercatat sebesar USD 130,64 juta. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, nilai ekspor turun sebesar 39,46 persen.