"Insya Allah kami yakin kolaborasi antara FGV Bulkers dapat direalisasikan dan berkembang bersama."
"KAMI menyambut baik kehadiran rekan-rekan dari FGV Bulkers untuk menjajaki kerja sama perluasan pemanfaatan biomassa sebagai EBT," kata Region Head PTPN IV Regional III, Rurianto.
Menurut Rurianto, sebagai perusahaan milik negara, PTPN IV Regional III telah menempuh langkah-langkah percepatan pemanfaatan EBT, baik itu dengan keberadaan pembangkit tenaga biogas serta perluasan pemanfaatan biomassa.
Rurianto mengatakan hal itu saat holding Perkebunan Nusantara III (Persero) melalui Sub Holding PTPN IV PalmCo dan anak perusahaan BUMN Malaysia Holdings Berhard (FGV) yang juga salah satu produsen sawit terbesar di dunia dan commercial arm dari Federal Land Development Authority (FELDA), FGV Bulkers, menjajaki potensi kerja sama pemanfaatan biomassa sebagai bagian dari energi baru terbarukan (EBT).
Penjajakan itu dilaksanakan perwakilan FGV Bulkers untuk pemanfaatan cangkang sawit sebagai salah satu by product yang dihasilkan PTPN IV Regional III.
Ruri menjelaskan bahwa perusahaan telah berkomitmen mendukung program PTPN Group dalam berkontribusi menurunkan emisi sebesar 29% pada 2030 dan target pemerintah menuju NZE 2060.
"Cangkang sawit, kata dia, merupakan salah satu produk sampingan yang dihasilkan perusahaan dan bisa menjadi andalan sebagai sumber EBT," kata Ruri
dalam keterangan tertulis di Pekanbaru, Senin (8/7).
Hal itu dikarenakan PTPN IV Regional III atau yang sebelumnya bernama PTPN V secara masif memanfaatkan pembangkit tenaga biogas sebagai sumber energi utama pada boiler pabrik kelapa sawit.
Pembangkit tenaga biogas (PTBg) merupakan sebuah teknologi melalui penangkapan gas metan atau methane capture yang dihasilkan limbah cair sawit atau palm oil mill effluent (POME).
Gas metan itu selanjutnya diolah sedemikian rupa sehingga menjadi bahan bakar ramah lingkungan.
PTPN IV PalmCo Regional III telah mengoperasikan lima PTBg, tiga unit diperuntukkan sebagai co-firing bahan bakar boiler dan dua lainnya menghasilkan energi listrik.
Sementara satu unit PTBg co-firing lainnya akan segera beroperasi pada tahun ini yang berlokasi di Pabrik Kelapa Sawit Sei Rokan.
“Keberadaan PTBg membuat perusahaan beralih dari yang sebelumnya menjadikan cangkang sebagai biomassa untuk boiler menjadi by-product yang bisa dimanfaatkan secara luas,” paparnya.
Pada 2023 misalnya, perusahaan menghasilkan 29.592 ton cangkang sawit atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 17.117 ton cangkang sawit.
Cangkang sawit tersebut selanjutnya menjadi sumber EBT yang mulai menjadi pengganti bahan bakar fosil di sejumlah daerah di Indonesia.
Sementara itu, Head of Corporate Services FGV Bulkers Muhammad Bakri menjelaskan jika dia mendapat amanah untuk membangun komunikasi awal dan berkolaborasi membuka beragam potensi yang dapat dikembangkan dalam perkebunan sawit.
"Terutama kami melihat cangkang, kita berharap kolaborasi kedua belah pihak ini dapat menjadi langkah awal untuk bersama berkontribusi menuju net zero carbon," ujarnya.
Sebelum ke PTPN IV Regional III, Bakri bersama kedua rekannya terlebih dahulu mengunjungi PTPN IV Regional I dan II, serta dilanjutkan ke PTPN IV Regional V Kalimantan untuk mengkaji potensi kerjasama kedua belah pihak.
"Insya Allah kami yakin kolaborasi antara FGV Bulkers dapat direalisasikan dan berkembang bersama ke arah yang lebih baik," harapnya.