https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Produktivitas Turun, Gapki Minta BPDPKS Hanya Fokus Ngurus Sawit

Produktivitas Turun, Gapki Minta BPDPKS Hanya Fokus Ngurus Sawit

Ketua Umum Gapki, Eddy Martono. Foto: gapki.id

"Jika produksi tidak naik, maka yang akan dikorbankan adalah ekspor."

GABUNGAN Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengharapkan pemerintah lebih fokus pada upaya peningkatan produktifitas kebun kelapa sawit di Nusantara.

Apalagi, menurut Ketua Umum Gapki, Eddy Martono, produktifitas kebun kelapa sawit saat ini tengah mengalami penurunan. Malah, kata Eddy, lima tahun terakhir produksi stagnan. Untuk itu ia menilai program PSR perlu diutamakan.

Eddy mengatakan itu saat diminta tanggapannya terkait rencana pemerintah yang akan menambah satu devisi di Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk mengurusi komoditas kakao dan kelapa. Artinya tugas BPDPKS akan bertambah, tidak hanya fokus pada komoditi sawit, namun juga kakao dan kelapa.

Menurut Eddy, peningkatan produktivitas sangat mendesak, karena selain Indonesia produsen terbesar,  juga konsumen minyak sawit terbesar di dunia dan angka konsumsi naik terus. "Terakhir di tahun 2023 konsumsi kita sudah 42% dari total produksi," kata Eddy, Rabu (10/7).

Apalagi, lanjutnya, peningkatan mandatory biodiesel terus digaungkan pemerintah. Jika produksi tidak naik, maka yang akan dikorbankan adalah ekspor. Sementara dana BPDPKS dari pungutan ekspor.

"Nah, kalau terjadi seperti itu, maka dana BPDPKS juga akan berkurang," pungkasnya.

Ihwal BPDPKS akan juga mengurus komoditas kakao dan kelapa disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) usai Rapat Terbatas (Ratas) mengenai komoditas cokelat dan kelapa bersama Presiden Jomowi di Istana Negara, Rabu (10/7).

Zulhas mengatakan, pihaknya telah mengusulkan pembentukan badan sendiri yang fokus mengurusi kakao dan kelapa. Namun usulan itu ditolak Presiden Jokowi dan digabungkan dengan BPDPKS.

"Diusulkan membuat badan. Tapi tadi diputuskan badannya digabung dengan BPDPKS. Digabung di situ ditambah satu divisi itu kakao dan kelapa, untuk subsidi silang, paling kurang untuk pengembangan bibitnya. Mungkin nanti ada risetnya, tapi itu digabungkan ke BPDPKS. Sawit, kakao, kelapa kan mirip-mirip," terangnya kepada awak media.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS