"Terlihat jelas kalau harga soyabean mampu menggoyang harga CPO."
EKONOM dari Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan apa yang terjadi pada harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) di pasar lokal dan global tidak berjalan sendirian, melainkan dipengaruhi faktor lainnya.
"Adapun penurunan harga CPO terjadi karena dipicu oleh memburuknya harga pesaing utama minyak CPO, yakni minyak kedelai atau soybean," ujar pengajar di sejumlah kampus ternama di Medan ini.
Gunawan mengatakan itu menyusul
sejak akhir pekan lalu, setidaknya melalui proses tender yang diadakan oleh PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN), sudah terlihat kalau harga CPO sudah mulai oleng.
Dan di awal pekan ini hingga tender periode Rabu (10/7), harga CPO malah bukan lagi oleh, tapi mulai karam, dari level Rp 13.200-an per kilogram (Kg) menuju Rp 12.500-an/kg.
Pengajar ekonomi syariah ini melihat harga minyak kedelai mengalami penurunan dari kisaran $ 12.49 pada Mei 2024 per bushel, menjadi $ 11.67 per bushel pada beberapa waktu terakhir ini.
"Jika merunut pada perkembangan yang dipublikasikan di tradingeconomics.com, terlihat jelas kalau harga soyabean mampu menggoyang harga CPO," ujar Gunawan Benjamin.
Ia sendiri menilai kinerja harga CPO memang payah belakangan ini, setidaknya dalam 6 bulan terakhir ini bergerak sangat volatile.
"Harga CPO malah pernah tinggi, hampir menyentuh RM 4.500 per ton," ujar pengajar di kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) ini.
Dan kini, kata dia, harga CPO malah ditransaksikan di kisaran RM 3.963 per ton setelah sempat berada di kisaran level RM 4.100 per ton pada pekan kemarin.
"Dan hasil lelang harga CPO di PT KPBN belakangan ini menunjukan kalau harga CPO ditransaksikan di bawah level 12.800 per Kg," kata dia.
Sebagai informasi, tender PT KPBN periode Rabu (10/7/2024), menunjukan kalau harga CPO hanya laku pada harga Rp 12.508 di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Serta laku sedikit lebih baik di harga sebesar Rp 12.638 per Kg pada Pelabuhan Kualatanjung, Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Tender PT KPBN kali ini pun tidak melibatkan dua pelabuhan ekspor utama yang biasanya selalu ada dalam setiap tender.
Yaitu Pelabuhan Belawan di kota Medan, Provinsi Sumut, dan Pelabuhan Dumai di kota Dumai, Provinsi Riau.