"AS menawarkan tambahan dana atas program yang sudah dimulai sejak 2016."
URUSAN Pemerintah Amerika Serikat (AS) bidang perburuhan, pejabat organisasi buruh internasional (ILO) dan Sumarjono Saragih, salah satu pengurus teras Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), berkunjung ke Kabupaten Simalungun, di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Kamis (5/7).
Dalam kunjungan itu terungkap Pemerintah AS melalui ILO dikabarkan bakal menjadikan Kabupaten Simalungun sebagai kiblat sawit baik bagi seluruh dunia.
Sumarjono Saragih selaku Ketua GAPKI Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) mengatakan utusan pemerintah AS yang turut hadir adalah Carter Quinley dari Kementerian Perburuhan.
Kata Chairman Founder Worker Initiatives for Sustainable Palm Oil (WISPO) ini, kunjungan tersebut ditujukan ke pusat perbenihan Marihat milik Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan.
Sumarjono bilang, pemerintah AS ingin melanjutkan dan memperluas dukungan program melalui organisasi buruh dunia (ILO).
"Amerika bahkan menawarkan tambahan dana atas program yang sudah dimulai sejak 2016," ujar putra kelahiran Simalungun yang kini bermukim di Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ini, Jumat (12/7).
Nah, di program baru, ILO memilih Kabupaten Simalungun sebagai percontohan perkebunan kelapa sawit bagi seluruh dunia.
Untuk diingat, kata Sumarjono Saragih, Kabupaten Simalungun, termasuk kawasan Marihat, adalah tanah leluhur kelapa sawit di Indonesia.
"Nama Kabupaten Simalungun memang masih kalah populer bila dibandingkan nama pusat perbenihan Marihat," ujar Sumarjono Saragih.
"Marihat adalah bagian dari Kabupaten Simalungun dan tercatat pernah ada Pusat Penelitian Marihat untuk sawit, dan pernah juga untuk teh dan karet," kata dia lagi menambahkan.
Kepada pihak ILO dan Kementerian Perburuhan AS, Sumarjono mengaku telah menjelaskan bahwa Marihat menjadi cikal bakal PPKS Medan.
"PPKS Medan, termasuk Marihat, kini menjadi pusat penelitian dan produsen benih yang dibanggakan. Beberapa benih unggul diberi nama DXP Marihat dan DXP Simalungun," kata Sumarjono.
Sementara itu Carter Quinley dari Kementerian Perburuhan AS menjelaskan, negaranya sangat memerhatikan hak-hak buruh di seluruh dunia.
"Oleh karena itu kami mencari mitra yang bisa menjadi calon pemimpin untuk peningkatan kondisi perburuhan di setiap negara, termasuk di sub sektor perkebunan kelapa sawit," kata Carter Quinley.
Jadi, pihaknya bekerjasama dengan ILO menyatakan bahwa Indonesia dan setiap perusahaan, termasuk di sektor sawit, adalah pemimpin dalam aspek ketenagakerjaan.
Melalui program ini, pihaknya akan menjadikan Kabupaten Simalungun sebagai model percontohan sawit bagi Indonesia dan dunia.
"Khususnya perkebunan sawit yang melindungi, menghormati, dan mengembangkan sumber daya manusia, dalam hal ini pekerja," kata Carter Quinley.
"Perkebunan kelapa sawit harus tanpa pekerja anak, harus ada kesetaraan jender; kondisi kerja layak, sadar keselamatan dan kesehatan kerja (K3), dan mesti ada jaminan sosial," tegas Carter Quinley lagi.