"Jumlah ini meningkat USD 65,53 juta atau sekitar 63 persen dari nilai impor pupuk Riau pada 2023."

SEPANJANG 2024, salah satu barang yang paling banyak diimpor oleh Provinsi Riau adalah pupuk, tak lepas dari tingginya kebutuhan mengingat luasnya perkebunan kelapa sawit di Riau.

Dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pupuk berkontribusi sebesar 20,09 persen dari total nilai impor nonmigas Riau sepanjang tahun 2024 yang mencapai USD 845,27 juta.

Kepala BPS Riau, Asep Riyadi menyebutkan, secara kumulatif nilai impor pupuk Riau dari Januari hingga Juni 2024 sudah mencapai USD 169,83 juta. 

"Jumlah ini meningkat USD 65,53 juta atau sekitar 63 persen dari nilai impor pupuk Riau pada tahun 2023," ungkap Asep dalam keterangan resminya, kemarin. 

Lebih lanjut, Asep menyebutkan, pada Juni 2024 nilai impor pupuk Riau tercatat sebesar USD 24,66 juta atau mengalami kenaikan sebesar USD 0,78 juta dibandingkan Mei 2024 yang tercatat sebesar USD 23,88 juta. 

Dijelaskannya, selama periode Januari hingga Juni 2024, total impor Riau tercatat sebesar USD 940,24 juta. Yang terdiri dari impor migas sebesar USD 94,97 juta dan nonmigas sebesar USD 845,27 juta. 

Nilai impor Riau tahun 2024 ini tercatat mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai USD 1,29 miliar.