https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Soal Pekerja Sawit PT SAS Tewas Diterkam Harimau di Siak, Ini Kata Kepala BKSDA Riau

Soal Pekerja Sawit PT SAS Tewas Diterkam Harimau di Siak, Ini Kata Kepala BKSDA Riau

Induk dan anak harimau Sumatera tertangkap kamera tersembunyi. foto: KLHK

"Semestinya lokasi-lokasi yang menjadi habitat satwa penting itu menjadi area HCV."

KEPALA Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Genman S Hasibuan, memastikan bahwa lokasi serangan harimau bukan merupakan kawasan hutan.

"TKP-nya di luar kawasan hutan. Areal perkebunan itu juga di luar kawasan hutan, tapi memang merupakan kantong harimau Sumatera wilayah Semenanjung Kampar. Artinya, dari segi habitat, lokasi itu memang habitat harimau," kata Genman, Kamis (18/7).

Genman mengatakan itu menyusul 

seorang pekerja perkebunan sawit PT Sunli Agroniaga Sukses (SAS) bernama Yasonia Zega tewas mengenaskan dengan kondisi kepala putus setelah diterkam harimau Sumatera. 

Insiden ini terjadi di Camp II PT SAS di Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau, pada Selasa (16/7) malam. 

Menurut Genman, para pekerja memang sangat berisiko beraktivitas di kawasan yang dijelajahi harimau. 

"Harus ekstra hati-hati, karena lokasi kerja mereka adalah bagian dari kantong harimau Sumatera di Semenanjung Kampar," jelasnya.

Karena tingginya nilai konservasi, menurutnya, PT SAS harus menjadikan kawasan yang biasa didatangi harimau sebagai area High Conservation Value (HCV) atau Nilai Konservasi Tinggi (NKT) untuk melindungi satwa dilindungi yang hampir punah itu.

"Semestinya lokasi-lokasi yang menjadi habitat satwa penting itu menjadi area HCV, area konservasi di dalam kebun," paparnya.

Dia mengaku belum bisa memastikan apakah lokasi serangan harimau tersebut atau bagian lain di perkebunan sawit sudah dialokasikan sebagai area HCV oleh perusahaan atau belum. "Perusahaan memang belum menyerahkan lokasi HCV ke kami, sehingga kami belum tahu," ujarnya. 

"Kalaupun lokasi tersebut belum dialokasikan untuk HCV, seharusnya aktivitas berkebun di areal tersebut disesuaikan dengan keberadaan harimau Sumatera," tambahnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS