Limbah daun dan pelepah sawit itu sebagai sumber pakan ternak ruminansia yang bergizi.
DOSEN Agroteknologi Universitas Hazairin Bengkulu, Ihsan Hasibuan, berhasil menemukan formula dan kemudian meracik pakan ternak yang berbasis limbah kelapa sawit, khususnya yang bersumber dari daun dan pelepah sawit.
Racikan Ihsan Hasibuan ini jelas sangat bermanfaat bagi para petani yang ingin mengurangi limbah sawit, sekaligus berguna bagi para peternak karena mendapatkan pakan berbiaya murah dan terjangkau untuk hewan ternak mereka.
Apalagi bila musim kemarau tiba, yang seringkali menjadi momok bagi para peternak sapi dan kerbau.
Kesulitan mendapatkan pakan ternak alami menjadi kendala utama dalam memelihara hewan ternak mereka.
Dosen Agroteknologi Universitas Hazairin Bengkulu, Ihsan Hasibuan, seperti dikutip dari laman RRI, Senin (21/7), menilai ada potensi yang luar biasa.
Khususnya dari daun dan pelepah sawit yang biasanya menjadi limbah organik dan teronggok begitu saja di lahan perkebunan milik petani.
Ihsan Hasibuan melihat limbah daun dan pelepah sawit itu sebagai sumber pakan ternak ruminansia yang bergizi.
"Pelepah sawit segar yang baru dipotong dapat diolah menjadi pakan ternak dengan cara dipotong pendek atau digiling menjadi abon," jelas Ihsan.
Lebih lanjut, Ihsan menjelaskan bahwa pelepah dan daun sawit yang telah digiling menjadi abon perlu difermentasi menggunakan mikroba ragi yang disebut trichoderma viride dan rhizopus oligosporus".
Proses ini, kata dia, bertujuan untuk melunakkan tekstur pakan dan membuatnya lebih disukai ternak.
"Setelah melalui proses fermentasi, ternak sapi dan kerbau sangat menyukai pakan ini," ungkap Ihsan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi selama 14 hari meningkatkan kandungan protein daun dan pelepah sawit dari 5,3 persen menjadi 8,85 persen.
"Tak hanya itu, fermentasi juga membuat pakan lebih lembut dan beraroma wangi, sehingga semakin menarik bagi kerbau dan sapi," tambah Ihsan.
Proses fermentasi diawali dengan memperbanyak mikroba ragi melalui inokulum.
Caranya, campurkan dua liter biakan inokulum dengan air, gula pasir, tepung beras, ragi tempe, urea, KCl, dan SP-36 dalam bioreaktor.
"Jaga biakan dalam bioreaktor selama tujuh hari dengan aerasi dan pengadukan teratur. Setelah itu, larutan mikroba siap digunakan untuk fermentasi daun dan pelepah kelapa sawit," tegas Ihsan.