https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Petinggi Kemenko Polhukam Puji Penanganan Karhutla di Jambi

Petinggi Kemenko Polhukam Puji Penanganan Karhutla di Jambi

Ilustrasi penanganan karhutla di Jambi. Foto: mediaindonesia.com

Keberhasilan ini buah kerja sama dan sinergitas semua pihak.'

DEPUTI Asisten Deputi 4/V Kamtibmas Kemenko Polhukam, Brigjen TNI Desman Sujaya Tarigan mengatakan, sistem penanggulangan bencana Karhutla di Provinsi Jambi mulai baik.


Tahun ini, Jambi menduduki peringkat 22 dengan total luas lahan terbakar 119,26 hektar. Sedangkan peringkat pertama Provinsi Kaltim 13.225 hektar.

“Sistem koordinasi dan penanggulangan Karhutla di Jambi mulai baik. Daerah ini bisa jadi percontohan cara menangani Karhutla," ujar Brigjen TNI Desman Sujaya Tarigan saat membuka Rakor Analisis Kebijakan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan pada Kamis (25/7) di BW Luxury.

Menurut Desman, keberhasilan Provinsi Jambi dalam menanggulangi Karhutla juga menjadi perhatian Kemenko Polhukam dan akan dipersiapkan menjadi wilayah percontohan di Indonesia.

"Terkait penanggulangan Karhutla ditekankan beberapa kewajiban daerah seperti menyusun peraturan daerah, mengoptimalkan peran BPBD sebagai koordinator dan penyiapan dana operasional," ujarnya.

Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani yang hadir dalam Rakor itu pun mengucapkan terimakasih karena telah mempersiapkan Jambi sebagai wilayah percontohan penanggulangan Karhutla di Indonesia.

“Keberhasilan ini buah kerja sama dan sinergitas semua pihak,” kata Sani.

Mewakili Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Thomas Tandi Bua mengaku terjadinya Karhutla sebagian dipengaruhi oleh iklim panas El Nino. Sebelumnya diketahui siklus El Nino terjadi sekali dalam 5-7 tahun, namun sekarang lebih cepat yaitu 2-3 tahun.

“Persiapan dan koordinasi yang baik adalah kunci keberhasilan Provinsi Jambi,” katanya.

Sementara, Kurniawan Gautama, koordinator perusahaan yang membantu kegiatan penanggulangan Karhutla di Jambi juga mengatakan bahwa kesadaran perusahaan untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar saat ini mulai tinggi.

“Namun kontribusi mereka untuk mendukung dana operasional Karhutla masih perlu ditingkatkan," ujarnya dalam Rakor tersebut.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS