"Lantai jembatan sudah tidak layak, papannya banyak yang lapuk dan rapuh."

PARA petani sawit kesulitan mengeluarkan hasil bumi menyusul setelah jembatan penghubung Desa Batupapan ke Desa Alim di Kecamatan Batang Cenaku, Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau, rusak dan membahayakan pengendara yang melintas.

Masyarakat terpaksa melakukan perbaikan secara swadaya demi keselamatan pengguna jalan. Saat ini kondisi lantai jembatan yang terbuat dari kayu kerap patah.

"Lantai jembatan sudah tidak layak, papannya banyak yang lapuk dan rapuh sehingga sepeda motor maupun truk kerap tersangkut di atas jembatan," kata Hendri, Batin Alim, Jumat (26/7).

Pemuka adat itu menjelaskan, para pekebun kelapa sawit sepakat melakukan gotong royong agar jembatan dapat dilintasi dengan aman. Jika menunggu perhatian pemerintah, dikhawatirkan tidak cepat ditangani bahkan belum tentu aspirasi warga ditanggapi.

"Intinya lantai jembatan sudah parah sekali. Apabila ada mobil tersangkut, sangat membahayakan warga lain ketika melintas. Bahkan pasokan sembako juga sulit untuk keluar masuk kalau ada yang terperosok di tengah jembatan," keluhnya.

Anggota DPRD Inhu, Sugeng Riono, mengaku sudah mendengar keluhan masyarakat dari dua desa itu. Dia juga sudah meneruskan aspirasi tersebut agar pemerintah daerah segera memperbaiki jembatan Batupapan.

"Saya telah mengingatkan dinas terkait, perbaiki jembatan Batupapan secara cepat, bila perlu pakai dana tanggap darurat demi keselamatan pengguna jalan. Jangan menelan korban dulu baru grusa grusu," tandasnya. 

Terpisah, Suheri selaku Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas PUPR Inhu saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa persoalan jembatan Batupapan telah dianggarkan dan tahun ini akan diperbaiki.

"Bentuk kegiatannya perawatan lantai jembatan, besi, dan lainnya yang dinilai layak diganti dengan total pagu anggaran Rp 100 juta dari APBD Inhu tahun 2024," tutupnya.