"Alhamdulillah api sudah padam dan pendinginan sedang dilakukan."

KASUS kebakaran hutan dan lahan (karhulta) di Desa Cipang Kiri, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, yang terjadi sejak Rabu (24/7), berhasil dipadamkan Tim Satgas Karhutla.Lokasi yang terbakar merupakan kawasan yang ditumbuhi semak belukar dan juga terdapat perkebunan sawit.

Meskipun api berhasil dipadamkan, puluhan personel di bawah komando Kapolres Rohul AKBP Budi Setiyono masih melakukan pendinginan dengan menyiramkan air ke seluruh lahan yang terbakar dan area sekitarnya yang berpotensi terbakar lagi.

Mewakili Kapolres, Kabag Ops Polres Rohul Kompol Amru Hutauruk menjelaskan, titik hotspot di kawasan itu terpantau pada Rabu malam melalui Dashboard Lancang Kuning.

"Begitu terpantau, kami segera mengarahkan personel Polsek Rokan IV Koto untuk memverifikasi ke titik koordinat yang muncul di dashboard," kata Amru, kemarin. 

Kapolsek Rokan IV Koto AKP Tindaon menambahkan, hasil pengecekan bersama personelnya ke lokasi menunjukkan bahwa memang benar ada api. "Kami langsung melakukan pemadaman menggunakan tabung air gendong karena sulitnya sumber air di lokasi," ungkapnya.

Selain melakukan pendinginan, saat ini personel Polres Rohul dan tim gabungan tetap berjaga-jaga di lokasi memastikan api tidak menyala kembali.

"Untuk memastikan kebakaran tak terulang, Polres Rohul juga berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Riau untuk melakukan water bombing, mengingat lokasi yang sulit diakses dan minimnya sumber air," sebutnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Rohul Ipda John Refly menyebutkan bahwa masih terdapat empat hotspot di wilayah Kabupaten Rohul. "Alhamdulillah api sudah padam dan pendinginan sedang dilakukan," ungkapnya.

Dia mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan seluruh pihak dalam mengantisipasi kebakaran terutama di musim kemarau. "Walaupun lokasi sulit dijangkau dan sumber air minim, personel Polres Rohul tetap pantang menyerah dan pantang pulang sebelum api padam," tegasnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar mengingat risiko besar yang ditimbulkan. "Kami juga melakukan edukasi kepada masyarakat melalui pemasangan spanduk dan sosialisasi," tukasnya.

"Mari bersama-sama menjaga lingkungan. Jangan membuka lahan dengan cara membakar karena sangat merugikan," tambahnya.