"Kami berharap tercipta produk-produk berkualitas yang dapat diekspor."
AWAL Agustus nanti Pelatihan Pengolahan Lidi Sawit Menjadi Produk Ekonomis yang ditaja asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade) akan gelar di daerah Makasar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Kami berharap tercipta produk-produk berkualitas yang dapat di ekspor," kata
Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah.
Helmi mengatakan itu dalam gelaran Pelatihan Pengolahan Lidi Sawit Menjadi Produk Ekonomis yang ditaja asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade) di Pekanbaru beberapa waktu lalu.
Dijelaskan Helmi, kegiatan yang dilakukan bersama Samade dan Rumah Tamadun itu merupakan kegiatan BPDPKS untuk berperan dalam memperkuat UKMK memanfaatkan produk berbahan sawit sebagai bagian dari kemitraan UKMK dan upaya mempromosikan kebaikan-kebaikan sawit.
"Ini merupakan kegiatan ke 3 di tahun 2024 dalam bentuk workshop pemanfaatan produk sawit. Sebelumnya kita juga lakukan di Yogyakarta dengan melibatkan perwakilan UKMK dari bangka Belitung, Riau dan Yogyakarta," ujarnya, belum lama ini.
Kemudian lanjut dia, gelaran yang sama juga sempat digelar di Cirebon dengan peserta perajin batik yang ada di wilayah itu. Pihaknya juga mengajak mitra UKMK-nya lewat kegiatan semarak UKMK atau gebyar UKMK sawit. Sementara pekan lalu ada juga kegiatan di Kupang, NTT.
Cerita Helmi, dari informasi BPS pada 15 Juli 2024, data ekspor produk sawit dan turunannya, menunjukkan kinerja ekspor Juni 2024 produk CPO dan turunannya secara mont to month naik 100,70 persen dibanding posisi Mei. Bukan Mei tercatat 1,08 miliar dolar dan Juni menjadi 2,18 miliar dolar.
Sementara dari share terhadap ekspor non migas, share juni 2024 ekspor produk sawit dan turunannya menyumbang sebesar 11,10 persen.
"Secara makro menurut Kementerian perindustrian nilai ekonomi hulu hilir kelapa sawit 750 triliun/tahun. Dimana jumlah pekerja mencapai 4,2 juta untuk menghidupi 20,8 juta jiwa dan sumbangan devisa 450 triliun," paparnya.
BPDPKS sendiri, terang Helmi, memiliki divisi UKMK yang bertugas melakukan kemitraan dengan UKM. Oleh karena itu UKMK berbasis sawit juga harus didorong untuk terus memperbaiki kualitas hingga naik kelas dan global. Sehingga ke depannya diharapkan juga berkontribusi terhadap perolehan devisa.