Ekspor minyak sawit dan produk turunannya dari Riau pada Februari 2024 mengalami penurunan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.

NILAI ekspor minyak sawit dari Provinsi Riau sepanjang Januari hingga Februari 2024 mencapai USD 1,26 miliar. Jumlah ini menyumbang 51,84 persen dari total nilai ekspor Riau sejak awal tahun 2024. 

"Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023, nilai ekspor golongan lemak dan minyak nabati ini turun sebesar USD 390,24 juta," ujar Kepala BPS Riau, Asep Riyadi. 

Tapi, merujuk catatan BPS, ekspor minyak sawit dan produk turunannya dari Riau pada Februari 2024 mengalami penurunan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.

Dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor minyak sawit Riau yang digolongkan dalam kelompok lemak dan minyak nabati pada Februari 2024 sebesar USD 496,29 juta. 

"Jumlah ini turun USD 272,19 juta dibandingkan Januari 2024 yang mencapai USD 768,48 juta," kata,Asep Riyadi. 

Selain minyak sawit, produk non migas lain yang berkontribusi cukup besar terhadap ekspor Riau yakni kertas dan karton sebesar USD 161,82 juta, dan bubur kayu sebesar USD 155,25 juta. 

Kemudian berbagai produk kimia sebesar USD 121,43 juta, ampas dan sisa industri makanan USD 55,88 juta, bahan kimia organik USD 27,52 juta. 

Selanjutnya bahan-bahan nabati sebesar USD 22,69 juta, serat stapel buatan USD 21,90 juta, berbagai makanan olahan USD 15,30 juta dan tembakau USD 5,32 juta.