https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Bisnis

Sejumlah PKS di Mukomuko Naikkan Harga TBS Sawit, Petani Sebut Belum Signifikan

Sejumlah PKS di Mukomuko Naikkan Harga TBS Sawit, Petani Sebut Belum Signifikan

Ilustrasi PKS di Mukomuko. Foto: Dok. Elaeis

"Saat ini, kenaikan harga TBS masih belum mencapai tingkat yang kami harapkan."

SEBANYAK empat pabrik kelapa sawit (PKS) di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, kompak menaikkan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit sebesar Rp 20-30 per kilogram mulai 17 Maret 2024. 

Merespons kenaikan harga ini, Sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Bengkulu, John Simamora menyebutkan, kenaikan harga TBS kelapa sawit tersebut belum signifikan. 

Idealnya, menurut Jhon Simamora, harga TBS kelapa sawit bisa mencapai Rp 2.700 per kilogram, sebab harga Crude Palm Oil (CPO) yang telah mencapai Rp 13 ribu per kilogram.

"Saat ini, kenaikan harga TBS masih belum mencapai tingkat yang kami harapkan. Kami berharap agar harga TBS kelapa sawit dapat lebih meningkat lagi," jelas John.

Para petani kelapa sawit di daerah ini juga berharap agar kenaikan harga TBS kelapa sawit dapat lebih signifikan. Sehingga dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi kesejahteraan mereka. 

"Kenaikan harga TBS kelapa sawit harus mampu memberi harapan bagi petani, oleh sebab itu, kebanyakan petani masih berharap ada peningkatan lebih lanjut agar dapat merasakan manfaatnya secara nyata," tuturnya.

Senada dengan itu, Pengamat Ekonomi Universitas Dehasen Bengkulu Dr Ansori Tawakal SE MM mengungkapkan, bahwa kenaikan harga TBS kelapa sawit masih terbatas oleh faktor-faktor eksternal seperti harga pasar global dan regulasi industri.

"Kenaikan itu belum signifikan, disaat harga CPO meningkat dan harga TBS kelapa sawit di sejumlah daerah naik signifikan, seharunya harga TBS kelapa sawit di Bengkulu juga bisa naik signifikan," pungkasnya.

Di bagian lain, pemerintah setempat juga menyambut baik langkah-langkah kenaikan harga ini. Bupati Mukomuko, Sapuan menyatakan bahwa kenaikan harga TBS kelapa sawit merupakan dorongan positif bagi para petani dan industri kelapa sawit di wilayah tersebut. 

"Kami akan terus memonitor dan mendukung upaya-upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit," kata Sapuan.

Sebelumnya diperoleh informasi, keempat PKS yang terlibat dalam kenaikan harga ini adalah PT Muko-muko Indah Lestari (MMIL), PT Karya Sawitindo Mas (KSM), PT Karya Agro Sawitindo (KAS), dan PT Gajah Sakti Sawit (GSS).

Menurut Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Iwan Cahaya, ada empat PKS di Kabupaten Mukomuko yang telah meningkatkan harga pembelian TBS kelapa sawit diantaranya PT MMIL, KSM, KAS, dan GSS. 

Keempat perusahaan itu menaikkan harga menyusul kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO). "Harga CPO telah mengalami kenaikan dan tercatat mencapai Rp 13 ribu per kilogram, jadi mendorong 4 PKS menaikkan harga TBS kelapa sawit," ujar Iwan, Minggu (17/3).

Iwan mengaku, PT. MMIL dan PT.KAS masing-masing menaikkan harga beli TBS kelapa sawit sebesar Rp 30, menjadikannya Rp 2.400 per kilogram. Sementara PT. GSS juga menaikkan harga beli sebesar Rp 30, menjadi Rp 2.500, dan PT. KSM naik Rp 20 menjadi Rp 2.350 per kilogram.

"Kenaikan harga TBS kelapa sawit mencapai Rp 20 hingga Rp 30 per kilogram," tutupnya.



 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS