"Harapan kita riset itu dapat atau bisa diakses petani."
KETUA Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspek-PIR) Setiyono mengatakan riset Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah dilakukan sejak 2016 silam. Hingga kini sudah ada ratusan riset yang dilahirkan.
Namun, menurut Setiyono, belum ada yang dirasakan langsung oleh petani kelapa sawit. Untuk itu pihaknya mengusulkan agar petani dilibatkan dalam riset tersebut.
Usulan ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Aspek-PIR, Setiyono usai mengikuti rapat Raodmap Riset BPDPKS di Bogor, Jawa Barat pada Kamis (15/8) kemarin.
"Harapan kita riset itu dapat atau bisa diakses petani. Petani dilibatkan atau juga dikerjakan oleh lembaga petani. Sehingga wawasan petani bertambah dan merasakan langsung manfaatnya," ujarnya, Kamis (16/8) kemarin.
Kondisi saat ini, lanjut Setiyono, banyak petani yang justru belum paham seluk beluk teknologi. Meski sudah ratusan riset telah dilakukan tidak semua petani dapat membacanya di situs resmi BPDPKS.
"Kita berharap petani dilibatkan sehingga dampaknya langsung dirasakan," bebernya.
Untuk diketahui, gelaran revisi roadmap riset dihadiri sejumlah asosiasi petani kelapa sawit. Mulai dari Aspek-PIR, Apkasindo, Samade, dan sebagainya. Dimana tujuan revisi roadmap riset itu agar dapat membantu meningkatkan efektivitas dukungan BPDPKS untuk penelitian dan pengembangan perkelapasawitan di Indonesia.
Berbagai riset yang telah, sedang dan akan dilaksanakan dapat dikembangkan untuk lebih memenuhi visi, misi dan tujuan pengembangan yang diperlukan para pemangku kepentingan perkebunan kelapa sawit di Indonesia.