"Untuk yang 1.500 hektar itu belum ada pembentukan lembaga."
KETUA Aspek-PIR Tebo, Provinsi Jambi, Noval Candra, mengatakan demi suksesnya program peremajaan sawit rakyat (PSR), pihaknya beberapa waktu lalu sempat berkunjung ke Koperasi Gading Jaya di Provinsi Riau
Koperasi Gading Jaya belum lama ini juga melakukan penanaman perdana dan juga bermitra dengan pihak PTPN IV Regional III.
Menurut Noval, dari kunjungan itu disimpulkan bahwa sistem kerja sama di koperasi itu persis dengan yang telah disepakati oleh koperasi Mitra Makmur Satu.
Noval mengatakan itu karena rencananya bulan depan 500 hektar kebun kelapa sawit di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi akan diremajakan. Kebun tersebut merupakan milik 4 koperasi yang akan bermitra dengan PTPN IV Regional III dalam realisasi peremajaannya.
Empat koperasi tersebut yakni Koperasi Mitra Makmur Satu, Koperasi Suka Makmur, Tani Mitra dan Koperasi Berkah Bersama Teluk Kuali.
Namun untuk tahap awal kebun yang akan diremajakan merupakan kebun milik koperasi Mitra Makmur Satu seluas 165 hektar.
"Jadi nanti ini akan berjalan secara bertahap. Untuk awal kebun milik Koperasi Mitra Makmur Satu," ujar Noval Candra, Senin (19/8).
Lanjutnya, saat ini memang baru kebun seluas 500 yang menjadi target awal. Dimana rencana ini sudah muncul sejak Maret lalu. Namun jika itu berhasil maka akan menyusul kebun seluas 1.500 untuk bermitra dan diremajakan.
"Untuk yang 1.500 hektar itu belum ada pembentukan lembaga. Jadi perlu kita bentuk dahulu lembaganya seperti koperasi atau kelompok tani, baru kemudian kita mitrakan dan lakukan peremajaan," terangnya.
Cerita Noval, ada dua kategori mengapa kebun kelapa sawit milik petani di Tebo itu diremajakan. Pertama lantaran produksi rendah sebab pemilihan bibit yang tidak sesuai dan sebagian memang sudah memasuki usia untuk diremajakan.
"Saat ini kita juga baru fokus untuk daerah Tebo, kemudian nanti baru bergerak ke kabupaten Muara Jambi," tuturnya.
"Kita berharap dengan dana yang masih Rp30 juta/hektar itu, pihak PTPN menghadirkan pembinaan khusus agar hasil kebun maksimal dan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP)," tandasnya.