https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Ditargetkan Pertengahan Tahun Sudah Ditanami Sawit

Ditargetkan Pertengahan Tahun Sudah Ditanami Sawit

Ilustrasi replanting sawit. Foto: Dok. Elaeis

"Demi menyukseskan replanting sawit, kelompok tani harus menjalin kerjasama dengan pihak ketiga."

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tengah menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor pertanian, khususnya sub-sektor perkebunan.

Buktinya, antara lain dengan mendampingi empat kelompok tani yang menerima dana program peremajaan kebun kelapa sawit Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriani Ilyas S.Pt mengungkapkan, bahwa progres replanting sawit di Kabupaten Mukomuko pada tahun 2024 ini sudah dimulai, dengan kelompok tani melakukan landclearing di lahan sawit masing-masing setelah pencairan dana program.

"Sudah berjalan ada empat kelompok tani yang memperoleh program replanting di Kabupaten Mukomuko dan mereka tengah melakukan landclearing atau penebangan pohon sawit tak produktif," kata Pitriani, Senin (18/3).

Menurut Pitriani, empat kelompok tani tersebut, yaitu KRP Tunas Harapan, KRP Masad Jaya I, KRP Mukomuko, dan KRP Tanera Sejahtera. Mereka telah menerima dana dari BPDPKS untuk melaksanakan program replanting sawit di tahun 2024 ini. 

"Targetnya, empat kelompok itu sudah menanam bibit sawit di lahan mereka pertengahan tahun ini," ujar Pitriani.

Ia mengaku, total luas lahan yang akan di replanting oleh keempat kelompok tersebut mencapai 759 hektare. Kelompok terbesar, KRP Tunas Harapan, memiliki lahan seluas 277 hektare di Kecamatan Air Manjuto, diikuti oleh KRP Tanera Sejahtera, KRP Masad Jaya I, dan KRP Mukomuko dengan luasan masing-masing 153, 193, dan 136 hektare.

"Total luas lahan yang dilakukan replanting untuk empat kelompok tani mencapai 759 hektar," ujarnya.

Selain fokus pada progres pelaksanaan, keempat kelompok tani ini juga diminta untuk memastikan keaktifan anggotanya. Pitriani menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada laporan tentang anggota yang mengundurkan diri, sehingga dana yang diterima kelompok dapat digunakan sepenuhnya sesuai peruntukannya.

"Jadi kalau sudah menerima dana dari BPDPKS, petani harus melaksanakan kalau tidak maka dana yang telah diberikan harus dikembalikan. Tapi sejauh ini belum ada petani yang mengundurkan diri dari program ini," tuturnya.

Sementara itu, kelompok tani juga didorong untuk menjalin kerjasama dengan pihak ketiga dalam menjalankan program peremajaan ini, termasuk dalam penyediaan pupuk, alat berat, dan bibit sawit. Setelah memiliki rekanan, kelompok tani akan melakukan kontrak dengan penyedia layanan tersebut.

"Demi menyukseskan replanting sawit, kelompok tani harus menjalin kerjasama dengan pihak ketiga, tujuannya agar mereka bisa melaksanakan program ini dengan lebih baik," tutupnya.

Salah satu petani penerima program replanting dari KRP Tunas Harapan, Budi mengatakan, dukungan dari pemerintah Kabupaten Mukomuko diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kebun kelapa sawit, sekaligus memberikan dampak positif bagi ekonomi daerah. 

Melalui program replanting ini, menurutnya, diharapkan kelapa sawit yang ditanam akan lebih produktif dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

"Kami sangat berharap dukungan dari Pemkab Mukomuko, tanpa mereka tidak mungkin program replanting ini berjalan dengan baik," pungkasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS