Berita > Ragam
Dibuka Kadis TPHP, Besok Gelaran Advocacy dan Penguatan Content Creator di Bengkulu Dimulai
"Para peserta akan langsung praktek dalam pengambilan obyek, lalu menulis dan upload di medsos."
KEGIATAN Advocacy dan Penguatan Content Creator Media Sosial dan Jurnalistik yang dipusatkan di Provinsi Bengkulu siap digelar, Kamis (22/8) besok.
Gawean Elaeis Media Group (EMG) dengan menggandeng Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ini dilaksanakan di Hotel Santika Bengkulu, berlangsung sampai Jumat (23/8).
Ketua panitia pelaksana Warsito Teguh menyampaikan persiapan panitia sudah matang.
"Rencananya besok akan dibuka oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu Emrizon, S.Hut, M.Si," ujar Warsito.
Disinggung narasumber, Warsito mengatakan akan diisi oleh para jurnalis, praktisi dan penggiat media sosial.
Dijelaskan, narasumber pertama adalah Heri Aprizal, praktisi dan penggiat media sosial. Ada juga Firmansyah, jurnalis dan penggiat media penyiaran.
Selanjutnya, beber Warsito, Fonika Thoyib, Wakil Ketua KPID Bengkulu dan Taufik Alwie, jurnalis senior dari Jakarta yang mantan redaktur pelaksana Majalah Gatra.
"Terakhir Abdul Aziz, CEO Elaeis Media Group dan mantan Kepala Biro Majalah Gatra Wilayah Sumbagteng," jelas Warsito.
Menurut Warsito, metode pembelajaran yang diterapkan, yaitu hari pertama kegiatan di dalam kelas, yang dimulai pukul 08.30 hingga 22.00 WIB.
Selanjutnya di hari kedua, imbuh Warsito, berupa praktek lapangan di PT Bio Nusantara Teknology.
"Nanti para peserta akan langsung praktek dalam pengambilan obyek, lalu menulis dan upload di media sosial," jelas Warsito.
Hasil dari kegiatan yang disponsori BPDPKS dan didukung oleh GAPKI Cabang Bengkulu, Bank Bengkulu, PT Dinamika Selaras Jaya (DSJ), PT Daria Dharma Pratama (DDP), PT. Pamor Ganda dan dan PT. Bio Nusantara Teknology ini target utamanya adalah para peserta mampu membikin konten khusus bidang kelapa sawit sesuai dengan kaidah jurnalistik.
"Minimal selesai dari sini para peserta mampu membikin konten khusus kelapa sawit yang sesuai kaidah-kaidah jurnalistik, dan minimal upload di media sosial pribadinya masing-mnya asing," terangnya.