"Saya senang bisa ikut pelatihan ini."
ASKA Qital mengaku di daerahnya, di
Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Bengkulu, merasakan banyak pihak yang kurang menyukai industri kelapa sawit akibat adanya kampanye negatif yang tersebar luas.
Aska berharap, melalui keterampilan yang diperolehnya dari pelatihan ini, ia bisa membantu menyebarkan fakta yang benar tentang kelapa sawit kepada masyarakat luas.
Aska adalah satu di antara 50 mahasiswa dan jurnalis dari berbagai daerah di Provinsi Bengkulu antusias mengikuti kegiatan Advocacy & Penguatan Content Creator Media Sosial dan Jurnalistik Bidang Kelapa Sawit yang diselenggarakan oleh Elaeis Media Group dan BPDPKS.
Acara yang berlangsung di Hotel Santika, Kota Bengkulu pada Kamis, 22 Agustus 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dalam menulis berita yang berkaitan dengan industri kelapa sawit.
Aska, yang berasal dari Kabupaten Pesisir Barat, merasakan manfaat besar dari pelatihan ini. Aska, yang sehari-hari terlibat dalam kegiatan pertanian kelapa sawit bersama keluarganya, mengaku bahwa pelatihan ini sangat relevan dengan kehidupannya.
"Advocacy & Penguatan Content Creator Media Sosial dan Jurnalistik Bidang Kelapa Sawit ini sesuai dengan rutinitas sehari-hari saya sebagai anak petani sawit," katanya.
Indra Dwi Saputra, salah satu peserta yang berasal dari Kabupaten Bengkulu Utara, menyatakan kegembiraannya dapat terlibat dalam pelatihan ini.
Menurutnya, pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuannya dalam menulis berita yang akurat dan faktual mengenai kelapa sawit.
"Saya senang bisa ikut pelatihan ini karena bisa membuat saya semakin mahir menulis berita tentang kelapa sawit," ujarnya, Kamis (22/8).
Indra menambahkan, Kabupaten Bengkulu Utara merupakan salah satu penghasil kelapa sawit terbesar di Provinsi Bengkulu.
Oleh karena itu, kemampuan menulis berita yang benar dan berdasarkan fakta sangat penting untuk melawan kampanye negatif yang sering dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang mengaku sebagai pecinta lingkungan.
"Kegiatan pelatihan ini sangat penting karena bisa melawan kampanye negatif terhadap kelapa sawit," ujar Indra.
Elaeis Media Group dan BPDPKS sebagai penyelenggara berharap, melalui pelatihan ini, para mahasiswa dan jurnalis dapat menjadi agen perubahan dalam melawan disinformasi yang selama ini berkembang terkait kelapa sawit.
“Kami berharap peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk menulis berita dan konten yang mendukung industri kelapa sawit secara positif dan faktual,” ujar Warsito, Ketua Panitia.