"Sekarang kami masih rapat dengan bupati, mudah-mudahan hari ini ada titik terangnya."
SETELAH sehari sebelumnya di depan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Sari Lembah Subur (SLS), Kamis (22/8) hari ini aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ratusan petani sawit dari Kelurahan Kerumutan, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Riau, berlanjut ke kantor Bupati Pelalawan di Pangkalan Kerinci.
Hardi, koordinator aksi mengatakan, kedatangan mereka bertujuan untuk menemui langsung Bupati Pelalawan dan melakukan audiensi membahas persoalan yang mereka alami.
"Sekarang kami masih rapat dengan bupati, mudah-mudahan hari ini ada titik terangnya," kata dia.
Dia mengatakan, dalam aksi yang digelar di PKS, pihaknya sudah melakukan dialog dengan perwakilan dari PT SLS. "Namun pertemuan tersebut tidak menemukan titik terang atas tuntutan kami," katanya.
Adapun tuntutan ratusan petani dari Kelompok Tani (KT) Afdeling BB itu adalah meminta agar perusahaan segera memberikan insentif sebesar 4% untuk para petani yang tidak kunjung direalisasikan sejak tahun 2016.
Massa juga menuntut agar perusahaan tidak memberlakukan potongan lebih dari 2,5%. Selain itu, mereka juga menuntut agar tidak ada pembatasan waktu bagi buah sawit dari kebun KKPA untuk masuk ke PKS tersebut.
Massa menutup paksa PKS 1 PT SLS sebagai bentuk protes. Penutupan ini dilakukan hingga perusahaan merealisasikan tuntutan para petani.
"Hari ini masih kita tutup. Ada kawan-kawan petani yang stand by di lokasi," pungkasnya.