https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Cerita Petani Sawit Sulit Dapatkan Pupuk Kimia di Bengkulu Ternyata Ini Biang Keroknya

Cerita Petani Sawit Sulit Dapatkan Pupuk Kimia di Bengkulu Ternyata Ini Biang Keroknya

Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Foto: Dok. Elaeis

"Kami sangat berharap masalah pendangkalan alur pelabuhan segera terselesaikan."

APA pernah mendengar keluhan para petani kelapa sawit di Provinsi Bengkulu sulit mendapatkan pupuk kimia untuk kebutuhan kebun kelapa sawitnya dalam beberapa bulan terakhir?

Nah, apa atau siapa biang keroknya, diungkapkan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu, Suharto SE.

Menurut Suharto,  penyebab petani sawit di daerah ini sulit memperoleh pupuk kimia dalam beberapa bulan terakhir karena pendangkalan alur di Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu. Sehingga mengakibatkan kapal pengangkut pupuk kimia non-subsidi dari Jakarta sulit untuk bersandar. 

Menyikapi permasalahan ini, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Suharto SE mengatakan, pihaknya telah melalukan pertemuan dengan PT Pelindo Regional Bengkulu untuk mencari solusi yang tepat. 

Karena permasalahan pendangkalan alur di pelabuhan telah menyebabkan pengiriman pupuk kimia dari luar daerah menjadi terhambat.

"Selama ini banyak pupuk kimia non-subsidi didatangkan dari Jakarta melalui jalur laut. Namun, akibat alur pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu dangkal menyebabkan kapal yang membawa pupuk sulit bersandar," kata Suharto, Senin (18/3).

Suharto menyampaikan keprihatinannya atas kondisi alur pelabuhan yang semakin memprihatinkan. Namun, ia juga menyatakan optimisme bahwa solusi akan segera ditemukan.

 "InsyaAllah dalam waktu dekat akan segera dilakukan pengerukan, karena alur kita sudah memprihatinkan dan berbahaya," tambah Suharto.

Langkah konkret tersebut diharapkan dapat memberikan solusi yang memadai bagi petani kelapa sawit di Bengkulu. Dengan perbaikan alur pelabuhan, diharapkan distribusi pupuk kimia non-subsidi dapat kembali lancar sehingga kebutuhan para petani akan pupuk tersebut dapat terpenuhi dengan baik.

"Kita berharap solusi pendangkalan dengan pengerukan bisa membuat distribusi pupuk kimia non-subsidi dapat kembali lancar sehingga kebutuhan para petani akan pupuk tersebut dapat terpenuhi dengan baik," tuturnya.

Menanggapi hal ini, Sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Bengkulu, John Simamora menyambut, baik upaya yang dilakukan oleh DPRD Provinsi Bengkulu. 

"Kami sangat berharap masalah pendangkalan alur pelabuhan segera terselesaikan. Distribusi pupuk kimia non-subsidi yang lancar akan sangat membantu produktivitas kebun kelapa sawit kami," ujar John.

PT Pelindo Regional Bengkulu juga menyampaikan komitmennya untuk segera menangani masalah ini. GM PT Pelindo Regional Bengkulu, Joko menegaskan, akan segera mendatangkan kapal keruk untuk mengatasi pendangkalan alur di Pelabuhan Pulau Baai.

"Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyelesaikan pendangkalan alur pelabuhan ini. Kami memahami urgensi dari permasalahan ini dan akan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan," ujar Joko.

Dengan demikian, Joko berharap, kerjasama antara DPRD Provinsi Bengkulu dan PT Pelindo Regional Bengkulu diharapkan dapat menghasilkan solusi yang tepat dan segera. Pendangkalan alur pelabuhan yang telah menghambat distribusi pupuk kimia non-subsidi diharapkan dapat segera terselesaikan demi kelancaran aktivitas pertanian dan kesejahteraan petani kelapa sawit di Bengkulu.
"Kami berharap pendangkalan alur ini bisa selesai dengan kerjasama dari banyak pihak," pungkasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS