https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Inovasi

Diperkuat, Industri Halal Turunan Kelapa Sawit

Diperkuat, Industri Halal Turunan Kelapa Sawit

Ilustrasi batik sawit. Foto; agricom.id

"Diharapkan membantu mengangkat citra kelapa sawit Nusantara di mata internasional."

UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (UU JPH), maka sejak itu UU mengamanatkan bahwa seluruh produk yang beredar di Indonesia wajib bersertifikat halal. 

Selain itu, besarnya populasi umat Muslim di Indonesia serta meningkatnya kesadaran terhadap nilai-nilai etika Islam yang berkaitan dengan konsumsi produk, mendorong tumbuhnya industri halal. 

Seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Minggu (1/9), disebutkan bahwa salah satu kategori produk yang nantinya diwajibkan memiliki sertifikat halal adalah produk batik, termasuk batik sawit, yang termasuk dalam kategori barang gunaan.

"Dalam proses pembuatan produk tersebut, salah satu titik kritis terkait kehalalannya adalah penggunaan malam batik hewani dalam proses perintangan warna," kata Anwar Sadat di Banjarbaru, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Perlu diketahui bahwa Anwar Sadat saat ini didapuk sebagai selaku Senior Analis Divisi Senior Analis Divisi Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi (UKMK) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). 

Beserta Ira Usdiana Saputri, Anwar Sadat berada di kota Banjarbaru untuk menghadiri kegiatan promosi diversifikasi produk kelapa sawit yang digelar selama 4 hari, yaitu sejak 21-24 Agustus 2024.

Bersamaan dengan kegiatan tersebut, digelar juga acara promosi halal produk turunan kelapa sawit melalui lokakarya atau workshop bertajuk "Halal, Batik dan Kerajinan Anyaman".

Ada sejumlah tokoh yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, seperti Kepala Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Banjarbaru Marzuki Marnala Sinambela.

Kemudian pembina industri di Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) Aan Eddy Antana, Kepala Bidang (Kabid) Sarana Prasarana (Sarpras) dan Pemberdayaan Industri Dinas Perindustrian Kalsel Kris Wibowo, serta para instruktur batik dan kerajinan dari BBSPJIKB.

Kata Anwar Sadat, upaya mengganti malam hewani dengan menggunakan malam batik nabati, khususnya dari kelapa sawit, dapat menjadi solusi untuk bisa meraih sertifikat halal.

Pada kesempatan ini, Anwar Sadat mengungkapkan bahwa salah satu tugas Direktorat Kemitraan BPDPKS adalah melaksanakan program pengelolaan kemitraan untuk pengembangan kelapa sawit berkelanjutan. 

Kata dia, di samping untuk mendorong industri batik dalam memanfaatkan potensi dan limbah dari perkebunan kelapa sawit, kegiatan itu juga sebagai langkah promosi positif strategis dan wujud keberpihakan Pemerintah Indonesia pada industri kelapa sawit di Nusantara. 

"Perlu diketahui bahwa komoditas kelapa sawit dari Indonesia banyak sekali mendapatkan serangan negatif dari negara-negara Eropa beberapa waktu lalu," ungkapnya.

“Tujuan program promosi di Banjarbaru ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan citra nilai produk kelapa sawit dengan highlight sisi kehalalan minyak nabati untuk berbagai produk," kata Anwar Sadat.

Salah satunya, beber Anwar Sadat, adalah dengan menggeber pemakaian produk batik yang merupakan termasuk klasifikasi barang gunaan. 

"Diharapkan melalui kegiatan pemanfaatan produk turunan dan limbah kelapa sawit untuk industri kerajinan dan batik ini dapat membantu mengangkat citra kelapa sawit Nusantara di mata internasional,” jelas Anwar Sadat.

Sementara itu, Kepala BBSPJIKB Budi Setiawan yang membuka secara resmi kegiatan tersebut mengatakan kegiatan di Banjarbaru itu adalah bagian dari rangkaian Program Promosi Diversifikasi Produk Kelapa Sawit.

"Kegiatan workshop batik dan kerajinan di Provinsi Kalimantan Selatan ini merupakan bagian dari rangkaian Program Promosi Diversifikasi Produk Kelapa Sawit," kata Budi Setiawan.

"Direncanakan kegiatan selanjutnya akan di dilaksanakan di wilayah Provinsi Jawa Timur pada bulan September 2024,” tegas Budi Setiawan.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS