Para mahasiswa penerima beasiswa BPDPKS dari Kalbar. Dok.Istimewa
"Untuk pemberangkatan dilakukan bertahap sesuai arahan BPDPKS."
SEKRETARIS Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kalimantan Barat (Kalbar), Agus Kuswara, mengaku sangat mengapresiasi program beasiswa sawit yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Agus berharap kesempatan ini mampu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh peserta yang notabenenya adalah anak petani kelapa sawit.
"Semoga tercipta generasi yang berwawasan, berilmu pengetahuan dan mampu ikut berpartisipasi dalam mengembangkan perkebunan kelapa sawit Indonesia," tandasnya.
Sebagai informasi, untuk tahun 2024 ini sebanyak 154 orang anak petani binaan Apkasindo Kalbar lulus dalam program beasiswa BPDPKS. Ratusan anak ini terbagi dalam jenjang pendidikan dan perguruan tinggi berbasis kelapa sawit di Indonesia.
Menurut Agus, 154 orang calon mahasiswa dan mahasiswi ini hadir dari 12 kabupaten yang ada di Kalbar. Seperti Sambas, Sintang, bengkayang, Pontianak, Kapuas hulu, Melawi Sekadau, Sanggau, Kayong Utara, Ketapang, Singkawang, Landak.
"Jumlah tahun ini lebih banyak. Tahun lalu yang lulus hanya 101 orang. Malah tahun 2022 hanya 78 orang," tambah Agus, Senin (2/9).
Tahun ini ada 12 perguruan tinggi yang menjadi tujuan para anak petani tersebut. Seperti ITSB, CWE, Politeknik LLP Yogyakarta, INSTI PER Yogyakarta, IKOPIN, Politeknik Kampar, PTKI, Politeknik ATI Padang, ITSI, Politeknik Jambi, Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro dan ITPPI. Sedangkan untuk jenjang pendidikannya mulai dari D3-S1.
"Kita sudah lakukan pelepasan dua tahap. Pertama untuk peserta yang CWE pada 29 Agustus 2024 kemarin dan hari ini ke Yogyakarta dan Pelalawan, Riau," bebernya.
"Untuk pemberangkatan akan memang bertahap, sesuai dengan arahan BPDPKS," imbuhnya.
Agus mengaku sangat apresiasi terhadap program BPDPKS ini. Sebab bertujuan untuk mengembangkan wawasan kaum millenial sebagai generasi di perkebunan kelapa sawit. Ia berharap kesempatan ini mampu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh peserta yang notabenenya adalah anak petani kelapa sawit.
"Semoga tercipta generasi yang berwawasan, berilmu pengetahuan dan mampu ikut berpartisipasi dalam mengembangkan perkebunan kelapa sawit Indonesia," tandasnya.
