https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Bisnis

Juli, Nilai Ekspor Minyak Sawit dan Produk Turunannya di Sumbar Turun Signifikan

Juli, Nilai Ekspor Minyak Sawit dan Produk Turunannya di Sumbar Turun Signifikan

Pelabuhan Teluk Bayur di Padang, pintu utama ekspor-impor dari Sumbar. Foto: maritimnews.com

Ekspor produk cangkang sawit atau palm kernel shells mengalami peningkatan.

KEPALA Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar), Sugeng Arianto, mengungkapkan ekspor minyak sawit dan produk turunannya dari daerah itu mengalami penurunan drastis pada Juli 2024.

Menurut Sugeng, beberapa komoditas utama yang tergolong dalam kategori lemak dan minyak hewan/nabati mengalami penurunan nilai ekspor yang signifikan.

Produk turunan sawit yang mengalami penurunan terbesar adalah liquid fractions of palm oil, refined oil, but not chemically modified. Nilai ekspor produk ini pada Juli 2024 hanya mencapai USD 57,44 juta, turun drastis dari USD 113,09 juta pada Juni 2024. 

Selain itu, nilai ekspor produk crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah juga mengalami penurunan cukup besar. Yakni dari USD 83,01 juta pada Juni 2024 menjadi USD 22,91 juta pada Juli 2024. 

Ekspor produk refined palm oil juga menurun, hanya USD 21,16 juta pada Juli 2024 dari sebelumnya sebesar USD 43,26 juta pada Juni 2024. 
 
Kabar baiknya, ekspor produk cangkang sawit atau palm kernel shells mengalami peningkatan. Yakni dari USD 1,15 juta pada Juni 2024 menjadi USD 7,71 juta pada Juli 2024. "Meskipun demikian, secara keseluruhan, sektor ekspor produk turunan sawit menunjukkan tren penurunan," sebutnya.

BPS mencatat, selama periode Januari hingga Juli 2024, nilai ekspor dari produk turunan sawit mencapai USD 484,90 juta untuk liquid fractions of palm oil, refined oil, but not chemically modified, USD 213,35 juta untuk CPO, dan USD 154,59 juta untuk refined palm oil. 

Menurut Sugeng, turunnya nilai ekspor produk-produk turunan minyak sawit berpengaruh pada total nilai ekspor Provinsi Sumbar. Ini lantaran produk minyak sawit memiliki kontribusi terbesar terhadap ekspor Sumatera Barat. 

"Pada Juli 2024, total nilai ekspor Provinsi Sumbar hanya sebesar USD 146,55 juta. Atau mengalami penurunan 48,43 persen dibandingkan Juni 2024 yang mencapai USD 284,18 juta," tutupnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS