"Beliau sudah saya anggap seperti orang tua saya sendiri."
"BELIAU punya jasa yang besar bagi kami para petani sawit yang tergabung dalam Aspek-PIR Indonesia," kata Syarifuddin Sirait, Ketua DPD I Aspek-PIR Indonesia cabang Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Selasa (3/9)
Beliau yang dimaksud Starufuddin adalah Ir Gamal Nasir MS, tokoh sawit nasional sekaligus mantan Direktur Jenderal Perkebunan, yang meninggal dunia, Selasa (3/9) pukul 10.50 WIB.
"Bahkan bagi saya sendiri, beliau sudah saya anggap seperti orang tua saya sendiri," tambah Syarifuddin yang kini juga dipercaya sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Aspek-PIR Indonesia ini
Bahkan, kata dia, sebelum proses pengukuhan pengurus DPP Aspek-PIR Indonesia pada akhir tahun 2023 yang lalu, sejumlah pengurus Aspek-PIR dan Gamal Nasir sempat rapat di Bogor, membicarakan soal nasib petani sawit
"Saat itu beliau sempat menyeletuk, kalau saya meninggal, kalian supaya datang melayat. Celetukan itu menunjukan kedekatan beliau dengan kami di Aspek-PIR Indonesia," kata Syarifuddin Sirait.
"Kami tidak menduga hal ini terjadi, kami sangat bersedih, tapi kami ikhlas," ucap Ketua K of Perasi Petani Kelapa Sawit (KPKS) Kesepakatan Ambar, Desa Gotting Sidodadi, Kabupaten Asahan, ini.
Ia bilang, banyak sekali ide dari Gamal Nasir yang sudah direalisasikan atau pun yang saat ini sedang diupayakan untuk dituntaskan oleh Aspek-PIR dan pihak Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun).
"Soal bagaimana penguatan petani plasma dan kemitraan dengan pengusaha sawit juga merupakan ide dari beliau, sudah dikerjakan dan akan terus dikerjakan sampai kemudian ia traan itu benar-benar terealisasi sepenuhnya," ia menambahkan
Sementara ide yang sedang dalam proses pengerjaan oleh Aspek-PIR dan Pemerintah Pusat, kata Syarifuddin Sirait, adalah soal pendataan para petani sawit secara akurat.
"Kalau dalam istilah Pak Gamal Nasir sewaktu hidup, tugas besar ini disebut dengan pendataan by name bh address, didata siapa nama petani sawit dan keluarganya, didata di mana rumah dan kebun sawit si petani sawit itu," tuturnya lebih lanjut.
Jika terealisasi sepenuhnya, kata Syarifuddin Sirait, maka akan terlihat dan tercatat jelas berapa jumlah petani dan luasan kebun sawit milik petani di seluruh Indonesia.
Implikasi positifnya, kata dia, pendataan by name by address ini akan memudahkan pemerintah ketika hendak mengeluarkan kebijakan atau regulasi terkait petani sawit, termasuk soal penguatan kelembagaan petani.
Syarifuddin Sirait menegaskan, masih banyak ide dari Gamal Nasir untuk Aspek-PIR dan seluruh insan perkebunan sawit di Indonesia.
Ia bahkan menjuluki Gamal Nasir sebagai maestro dan pembina bagi Aspek-PIR Indonesia. "Sangat banyak ide dari Beliau untuk Aspek-PIR secara khusus, dan kepasa para petani sawit secara umum," ucapnya.
Boleh dibilang, ucap Syarifuddin Sirait, Gamal Nasir yang pernah menjadi Direktur Jenderal Perkebunan itu adalah pahlawan bagi para petani plasma di seluruh Indonesia.
"Kami segenap pengurus Aspek-PIR Indonesia berduka yang sedalam - dalamnya. Selamat jalan sang Maestro dan Pembina Aspek-PIR, semoga amal ibadahmu dilipatgandakan Allah SWT, dan segala dosa-dosamu diampuni oleh-NYA," tegas Syarifuddin Sirait.
Sekadar mengingatkan, Gamal Nasir wafat pada hari Selasa, 3 September 2024, pukul 10.50 WIB di Perumahan Taman Cimanggu, Jl. Taman Sari II Blok. W-VII No. 10, Kedungwaringin, Tanah Sareal, Bogor, Provinsi Jawa Barat (Jabar).