https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Diterkam Harimau, Syukurnya si Penebang Pohon Ini Selamat

Diterkam Harimau, Syukurnya si Penebang Pohon Ini Selamat

Jon Hendri dirawat karena terluka akibat serangan harimau. foto: BBKSDA Riau

"Semoga kejadian serupa tidak terulang kembali."

NASIB Jon Hendri (40) sedang tidak baik.
Warga Desa Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau, itu mengalami luka serius setelah diserang seekor harimau Sumatera di Kampung Mengkapan, Rabu (4/9).

Menurut laporan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, korban yang bekerja sebagai penebang pohon mahang diserang harimau sekitar pukul 12.00 WIB saat sedang beristirahat bersama dua rekannya. 

Satwa liar yang dilindungi itu tiba-tiba muncul dan menyerang Jon Hendri yang duduk agak terpisah dari rekan-rekannya. Akibat serangan itu, korban mengalami luka parah di bagian kepala.

Korban kemudian dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Kondisinya kini tengah dipantau secara intensif.

Menanggapi insiden ini, Kepala BBKSDA Riau, Genman Suhefti Hasibuan, mengungkapkan bahwa tim Wildlife Rescue Unit (WRU) BBKSDA Riau langsung dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan tindakan mitigasi. 

Tim bersama aparat desa, BPBD, serta TNI/Polri bergerak cepat untuk memantau jejak satwa tersebut dan mencegah potensi serangan lanjutan.

Selain itu, BBKSDA Riau juga telah memasang kamera pengawas (camera trap) di sekitar area untuk memantau pergerakan harimau yang diduga memasuki kawasan pemukiman manusia. Upaya sosialisasi kepada masyarakat juga segera dilakukan untuk memberikan edukasi terkait tindakan pencegahan dan bagaimana cara menghadapi situasi serupa jika terjadi kembali.

“Ini adalah langkah cepat yang kami ambil untuk mencegah interaksi lebih lanjut antara warga dengan harimau Sumatera. Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keselamatan warga dan menjaga kelestarian harimau di habitat alaminya,” ujar Genman, Kamis (5/9).

Peristiwa ini menambah daftar konflik antara manusia dan satwa liar di Riau. Wilayah APL (Areal Penggunaan Lain) yang menjadi lokasi serangan ini berada di perbatasan dengan habitat alami harimau Sumatera di kantong hutan Semenanjung Kampar.

BBKSDA Riau mengingatkan bahwa perambahan hutan dan alih fungsi lahan yang terus terjadi menjadi salah satu faktor utama meningkatnya interaksi negatif ini. Harimau Sumatera yang semakin terdesak dari habitatnya seringkali berusaha mencari sumber makanan di kawasan yang lebih dekat dengan pemukiman.

Masyarakat yang tinggal di sekitar area rawan konflik ini diimbau untuk selalu waspada dan melaporkan jika melihat tanda-tanda keberadaan satwa liar di sekitar lingkungan mereka.

"Semoga kejadian serupa tidak terulang kembali, dan keseimbangan antara kelestarian satwa liar serta keselamatan masyarakat dapat terus terjaga," harapnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS