Dowitul, dodol berbahan sawit yang diproduksi oleh Yulianti SPd, pelaku UMKM asal Desa Macang Sakti. Foto: dok. Diskominfo Muba
“Dodol yang kami produksi ini memiliki berbagai rasa."
KABUPATEN Musi Banyuasin (Muba) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel)
melahirkan banyak inovasi berbahan sawit, baik berskala industri maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Yang terbaru, seperti keterangan resmi Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Muba Herryandi Sinulingga AP di Kabupaten Muba kini telah ada produk makanan bernama Dowitul.
Kata Herriyandi Sinulingga AP, Dowitul ini merupakan dodol berbahan dasar kelapa sawit tanpa pemanis buatan yang diproduksi oleh Yulianti SPd, seorang pelaku UMKM asal Desa Macang Sakti, Kecamatan Sanga Desa.
Sementara itu dalam sebuah podcast yang dipandu oleh host cantik bernama Randik di Radio Gema Randik di Gedung Dinas Komunikasi dan Informasi (Dinkominfo) Muba, Yulianti SPd, mengatakan Dowitul adalah produk dodol yang unik.
"Dowitul memiliki keunikan dan telah berhasil menarik perhatian konsumen, tidak hanya di dalam negeri, bahkan hingga luar negeri!" kata Yulianti dalam podcast tersebut, Kamis (5/9)
“Dodol yang kami produksi ini memiliki berbagai rasa. Misalnya, dodol rasa kacang yang dijual seharga Rp 15.000 untuk satu boks berisi 10 buah, dan kemasan isi 20 buah seharga Rp 35.000," tuturnya lebih lanjut.
Kata dia, dodol sawit bernama Dowitul tersebut sudah dicicipi oleh Gubernur Sumsel dan bahkan dipesan untuk para jamaah haji di Arab Saudi.
Yulianti juga bilang Dowitul telah terdaftar di BPOM dan dapat dipesan melalui akun Instagram (IG) @teras_selaras atau di warung PKK setempat.
Yulianti sangat mengapresiasi program Kominfo Muba dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung usahanya, termasuk keluarga dan Dinas Kominfo.
Sekadar mengingatkan, sebelumnya pada awal April 2023, Dinas Kominfo Muba yang dipimpin oleh Herriyandi Sinulingga AP juga telah membantu memoleskan selai dan dodol sawit hasil kreasi Ana Khotijah dan Evita, yang saat itu tercatat sebagai pelajar di SMK Negeri 1 Keluang.
Sama seperti Dowitul produksi Yulianti SPd, selai dan dodol produksi pelajar SMKN 1 Keluang tersebut juga telah melalui pengujian di BPOM Sumsel dan Dinas Kesehatan, sehingga sudah dapat diproduksi dan dipasarkan secara






