https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Menyoal Turunnya Indeks K Produksi Sawit di Riau

Menyoal Turunnya Indeks K Produksi Sawit di Riau

Ilustrasi petani sawit di Riau. Foto: riau.go.id

Indeks K menjadi salah satu bagian penting dalam penetapan harga TBS kelapa sawit. 


"INDEKS K turun karena produksi menurun, musim trek. Bahkan PT Inecda turun  50 persen. Tapi secara keseluruhan, jika diambil rata-rata dari 31 perusahaan (tim harga), penurunan produksi di angka 35 persen."

Hal tersebut diungkapkan oleh Katimin, salah seorang perwakilan petani plasma yang juga masuk dalam tim penetapan harga TBS sawit Riau pada rapat tim penetapan harga yang digelar oleh Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Selasa (19/3).

Meskipun Indeks K yang ditetapkan untuk bulan ini turun, namun harga TBS yang ditetapkan untuk periode 20-26 Maret 2024 masih bergerak naik. 

Ini disebabkan oleh tingginya harga penjualan minyak sawit mentah (CPO) dan juga kernel dari perusahaan-perusahaan tim harga yang menjadi sumber data.

Sementara Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Disbun Riau, Defris Hatmaja mengatakan, penurunan nilai Indeks K ini disebabkan oleh menurunnya produksi sawit akibat musim trek di Riau. 

"Iya, sehingga TBS yang diolah sedikit. Akibatnya pembaginya jadi sedikit, biaya operasional jadi naik, Indeks K jadi turun," ungkap Defris. 

Bagian Penting

Indeks K menjadi salah satu bagian penting dalam penetapan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. 

Semakin tinggi nilai Indeks K, tentu semakin tinggi pula harga TBS yang dihasilkan. Begitupun sebaliknya. 

Sebelum menentukan harga TBS, pada rapat tim penetapan harga yang digelar oleh Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Selasa (19/3), terlebih dahulu dilakukan penetapan Indeks K yang nilainya berlaku untuk satu bulan ke depan.

Hasilnya, baik Indeks K untuk penetapan harga TBS sawit plasma maupun untuk TBS sawit mitra swadaya, semuanya mengalami penurunan. 

Yang mana Indeks K TBS sawit plasma ditetapkan sebesar 90,60 persen atau turun 0,03 persen dibandingkan bulan lalu, sebesar 90,63 persen.

Sedangkan Indeks K untuk TBS sawit kemitraan swadaya ditetapkan sebesar 90,13 persen atau turun 0,69 persen dibandingkan bulan lalu sebesar 90,82 persen. 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS