"Banyak areal HGU di Kukar bermasalah."

JUMADI, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkadindo) Kutai Kartangera (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), berharap organisasi yang dipimpinnya menjadi tempat naungan bagi para petani kelapa sawit di wilayah itu sehingga lebih terarah dan terlindungi.

Jumadi mengatakan hal itu usai bersama pengurus lainnya dikukuhkan sebagai Ketua Apkasindo Kaltim periode 2024-2029, Sabtu (7/9).
.
"Target kita petani mendapat banyak manfaat positif dengan hadirnya Apkasindo. Seperti wawasannya bertambah, terarah bahkan terlindungi. Sehingga petani semakin sejahtera," ujarnya usai pengukuhan yang disaksikan langsung oleh Bupati Kukar Edi Damansyah, siang tadi.

Menurutnya, ada beberapa program yang akan dijalankan sepanjang periode kepemimpinannya. Garis besarnya adalah menyelesaikan sejumlah permasalahan petani di perkebunan kelapa sawit, mulai dari permasalahan lahan dalam kawasan hutan hingga kesetaraan petani dan perusahaan.

"Pemerintah Kukar sangat mendukung Apkasindo. Sebab organisasi ini dinilai membantu pemerintah terutama pada seluk beluk perkebunan kelapa sawit. Mulai dari pendataan hingga permasalahan yang timbul di tengah-tengah petani. Dan kita akan terus bersinergi memperjuangkan petani kelapa sawit agar lebih sejahtera," bebernya.

Jumadi juga setuju dengan arahan pemerintah Kukar yang lebih fokus pada peningkatan produksi perkebunan yang ada ketimbang menambah izin operasi perusahaan skala besar. Sebab, banyak areal HGU di Kukar juga bermasalah.

"Kalau penambahan luasan kebun rakyat, pasti terjadi. Sebab banyak juga masyarakat yang memiliki lahan dan berencana ditanami kelapa sawit. Tapi untuk perusahaan besar yang butuh luasan sampai ratusan hektar, tentu sudah sulit. Makanya pemerintah fokus untuk memaksimalkan kebun yang ada," paparnya.

"Kita juga menyambut baik ajakan Pemkab Kukar agar Apkasindo ikut terlibat dalam menyukseskan lini usaha perusahaan daerah," tandasnya.