https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Inovasi

Pemkab Kukar akan Bangun Pabrik Minyak Makan Merah, Apkasindo Ingatkan Soal Ini

Pemkab Kukar akan Bangun Pabrik Minyak Makan Merah, Apkasindo Ingatkan Soal Ini

Ilustrasi minyak makan merah. Foto: umsu.ac.id

"Apapun program pemerintah daerah kami dukung selama untuk kesejahteraan petani sawit di Kukar."

KETUA Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim),
Jumadi Barik, mengingatkan agar rencana pembangunan minyak makan merah di daerah itu dikaji secara matang sebelum dieksekusi.

Sebab, menurut Jumadi, pabrik minyak makan merah akan sulit berjalan maksimal karena biaya produksinya lebih besar ketimbang harga jual minyak makan merah di pasaran.

Sebagaimana diketahui, untuk mendukung hilirisasi kelapa sawit, Pemkab Kukar akan membangun pabrik minyak makan merah di Desa Kelekat, Kecamatan Kembang Jenggut.

Sembari menunggu penyelarasan dokumen Detail Engineering Design (DED) dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar telah memulai pematangan lahan serta pembangunan pagar dan turap. Diharapkan DED bisa segera clear sehingga pembangunan pabrik bisa dimulai tahun ini juga.

Menurut Jumadi, minyak makan merah bahan bakunya adalah CPO. Saat ini harga CPO berkisar Rp 13.000/kg. Sedangkan harga minyak goreng berkisar antara Rp 14.000 sampai Rp 16.000/liter.

Untuk mendapatkan 5-6 kg minyak makan merah,  diperlukan 20 kg CPO. Dari sini bisa kelihatan bahwa biaya operasional akan membengkak.

"Tapi secara teknis, mungkin Disperindag Kukar ada perhitungan lain sehingga proyek ini mau dilaksanakan," imbuhnya, Senin (9/9).

Menurut Jumadi, pemerintah daerah seharusnya lebih fokus pada pembuatan pabrik kelapa sawit atau PKS mini yang berbasis UMKM. Atau PKS khusus brondolan yang juga bisa memanfaatkan buah rawatan yang tidak diterima di pabrik yang biasanya masih ada brondolannya.

"Yang jadi kendala, pabrik kecil ini belum ada yang bisa membelah cangkang untuk mengambil kernel. Kami masih mendalami hal ini, supaya nanti ada produk lainnya dari pengolahan brondolan," paparnya.

"Tapi apapun program pemerintah daerah kami dukung selama untuk kesejahteraan petani sawit di Kukar," imbuhnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS