Berita > Petani
Hebat! Pemkab Batanghari Sediakan Bibit Kelapa Sawit Berkualitas dan Disubsidi untuk Petani Sawit
"Hingga saat ini sudah lebih 20 ribu batang sawit yang sudah dibagikan ke petani dengan harga subsidi."
KEPALA Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Batanghari, Privinsi Jambi, Mara Mulya Pane, mengatakan sejak 2020 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batanghari menyediakan bibit kelapa sawit berkualitas dan unggul yang bisa diperoleh petani dengan harga terjangkau alias disubsidi.
Proses penyediaan bibit sawit berkualitas tersebut, menurut Mara Mulya Pane dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (23/9), dilakukan melalui Balai Pembibitan Perkebunan Karmeo.
"Alamat balai adalah di Simpang Karmeo, Kecamatan Batin XXIV,. Bibit dijual dengan dengan harga subsidi. Petani cukup melakukan pemesanan melalui pihak kami dengan melengkapi dokumen fotokopi KTP, surat tanah, dan surat permohonan," ucapnya menjelaskan.
Kata dia, langkah penyediaan bibit sawit unggul dan disubsidi itu dilakukan Pemkab Batanghari dengan tujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan benih kelapa sawit bermutu.
Karena itu, ia menambahkan, Pemkab Batanghari bersedia memfasilitasi penyediaan bibit sawit berkualitas dan bersubsidi.
"Dengan demikian kami berharap di masa depan kebijakan ini dapat berkontribusi pada perbaikan produktivitas perkebunan sawit rakyat di Kabupaten Batanghari," kata Mara Mulya Pane.
Mara kemudian membeberkan kapasitas Balai Pembibitan Perkebunan Karmeo yang mampu menampung hingga mencapai 30.000 bibit sawit.
Namun saat ini, ucapnya, terdapat stok bibit sebanyak 15.000 batang varietas Simalungun produksi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan yang merupakan bagian dari PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN).
"Serta 10.000 bibit sawit jenis Topaz dari PT Tunggal Yunus Estate yang merupakan bagian dari Asian Agri Group," tutur Mara Mulya Pane lebih lanjut.
Sejauh ini pihaknya hanya akan menyalurkan bibit sawit yang di atas usia 10 bulan dengan harga Rp 20.000 per batang dan diambil lngsung di lokasi pembibitan.
Menariknya, jelas Mara Mulya Pane, tidak hanya petani yang bergabung ke dalam kelompok tani (Poktan), juga petani sawit perseorangan yang selama ini kesulitan mengakses bantuan pemerintah.
"Hingga saat ini sudah lebih 20 ribu batang sawit yang sudah dibagikan ke petani dengan harga subsidi. Ini setara dengan 130 ha per tanaman," tegas Mara Mulya Pane.