https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

KPU Tetapkan Nomor Urut Peserta Pilkada Inhu, Suara Petani Sawit Jadi Incaran

KPU Tetapkan Nomor Urut Peserta Pilkada Inhu, Suara Petani Sawit Jadi Incaran

Stiker salah satu paslon di Pilkada Inhu. foto: Hamdan

"Ide bikin stiker ini terbersit karena ada aspirasi petani yang belum tuntas."

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau, telah menetapkan nomor urut peserta pilkada tahun 2024.

Pasangan Brigjen Pol. Raja Haryono-Elda Suhanura mendapat nomor urut 1, Ade Agus Hartanto-Hendrizal mendapat nomor urut 2, sedangkan petahana Rezita Meylani Yopi-Suhardi mendapatkan nomor urut 3.

Masing-masing pasangan sudah mempersiapkan strategi untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas. Salah satunya dengan membuat dan menyebar stiker yang menarik dan informatif. 

Relawan pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Ade Agus Hartanto-Hendrizal yang berslogan 'SAH', misalnya, membuat stiker unik. Tulisannya 'Sawit Adalah Harapan' yang merupakan kepanjangan SAH. Stiker ini tentu saja menyasar masyarakat Inhu yang sebagian besar menggantungkan hidup dari perkebunan kelapa sawit. 

"Ide bikin stiker ini terbersit karena ada aspirasi petani yang belum tuntas. Salah satunya kondisi akses jalan produksi yang memprihatinkan padahal komoditas sawit tumpuan masyarakat Inhu," terang Lang Buana, relawan paslon 'SAH' kepada elaeis.co, Rabu (25/9).

Dia meyakini, jika pasangan yang ber-tagline 'Perubahan' ini nanti memimpin Inhu, bakal serius memperhatikan infrastruktur supaya mobilitas hasil produksi pertanian lebih efisien dan cepat.

Terpisah, Ade Agus Hartanto, yang diusung partai PKB, PDI-Perjuangan, PAN, dan Perindo, mengapresiasi ide stiker 'Sawit Adalah Harapan' dan dinilai bisa mendongkrak partisipasi politik masyarakat dalam Pilkada 2024. 

"Saya akan serius perhatikan jalan petani sesuai kewenangan daerah sebab merupakan urat nadi perekonomian yang memiliki dampak signifikan. Jika kondisinya rusak parah maka mengganggu kualitas hasil pertanian, biaya transportasi tinggi serta terimbas pada nilai jual komoditi," tukasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS