“Fokus pada produktivitas dan inovasi akan mendorong pertumbuhan berkelanjutan."
HOLDING Perkebunan Nusantara mencatatkan kinerja positif dari tahun ke tahun yang dibuktikan dengan pertumbuhan aset yang signifikan. Capaian ini salah satunya berkat langkah-langkah transformasi yang fokus pada peningkatan efisiensi di berbagai aspek serta peningkatan produktivitas.
Dalam kurun waktu 2020 hingga 2024, Holding Perkebunan Nusantara berhasil meraih peningkatan aset sebesar 15,6 persen. Pada tahun 2020, total aset PTPN Group tercatat mencapai Rp 131,6 triliun. Angka ini menunjukkan fondasi yang kuat bagi perusahaan untuk melanjutkan pertumbuhannya.
Pada tahun berikutnya, Holding Perkebunan Nusantara mencatatkan aset sebesar Rp 144,6 triliun, dan kemudian meningkat lagi menjadi Rp 149,2 triliun pada 2022. Pencapaian ini tidak terlepas dari upaya perusahaan dalam melakukan inovasi dan optimalisasi proses operasional.
Meski pada tahun 2023 PTPN Group mengalami sedikit penurunan aset menjadi Rp 143,9 triliun, tetapi perseroan tidak kehilangan momentum. Memasuki semester I 2024, PTPN Group berhasil mencatat lonjakan aset yang signifikan, mencapai Rp 152,2 triliun. Hal ini mencerminkan ketahanan dan kemampuan adaptasi perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menyampaikan bahwa transformasi yang dilakukan merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional.
“Kami percaya bahwa fokus pada produktivitas dan inovasi akan mendorong pertumbuhan berkelanjutan, dan hasil yang kami raih saat ini adalah bukti dari komitmen tersebut. PTPN Group akan terus berinvestasi dalam teknologi dan sumber daya manusia untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan ini,” katanya dalam siaran pers, kemarin.
PTPN Group juga berkomitmen untuk menerapkan praktik berkelanjutan dalam operasionalnya. Perusahaan ini telah mengadopsi prinsip-prinsip keberlanjutan untuk menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. “Inisiatif ini sejalan dengan tujuan jangka panjang perusahaan untuk menjadi pelopor dalam industri perkebunan yang ramah lingkungan,” tambahnya.
Dengan kinerja yang semakin membaik dan komitmen terhadap inovasi, PTPN Group optimis untuk terus tumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional. “Keberhasilan ini tentunya tidak terlepas dari dedikasi seluruh insan perkebunan dan manajemen yang terus berupaya untuk memajukan perusahaan di masa depan,” ungkapnya.
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha agro bisnis, terutama komoditas kelapa sawit dan karet. Sebagai perusahaan induk (holding company) BUMN di sektor perkebunan, Perseroan saat ini menjadi pemegang saham mayoritas dari 3 sub holding yaitu Supporting Co (PTPN I), Palm Co (PTPN IV) dan Sugar Co (PT Sinergi Gula Nusantara).
Selain itu terdapat anak perusahaan di bidang pemasaran produk perkebunan yaitu PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN), anak perusahaan di bidang riset dan pengembangan komoditas perkebunan yaitu PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN), serta anak perusahaan lainnya yaitu PT LPP Agro Nusantara, PT Industri Nabati Lestari, PT Kawasan Industri Nusantara, PT Industri Karet Nusantara, PT Bio Industri Nusantara, dan PT Sri Pamela Medika Nusantara.
Saat ini Perseroan secara konsolidasian merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbesar di dunia berdasarkan total lahan konsesi perkebunan. Produk komoditas Perseroan mencakup komoditas anak perusahaan cukup beragam. Antara lain kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi, tembakau dan kakao, serta produk hilirnya masing-masing.