https://myelaeis.com


Copyright © myelaeis.com
All Right Reserved.
By : Aditya

Berita > Ragam

Dinilai Sukses Soal STDB, Paser Diganjar Penghargaan

Dinilai Sukses Soal STDB, Paser Diganjar Penghargaan

Pemkab Paser dapat penghargaan dari Kementan sebagai yang tercepat lakukan e-STDB. foto: Disbunnak  

Target kita untuk STTB itu, kalau bisa sebanyak-banyaknya diterbitkan."

KABUPATEN Paser, Kalimantan Timur, berhasil melaksanakan pembangunan di bidang perkebunan dan menerima penghargaan dari Kementerian Pertanian karena dinilai mampu berinovasi dan paling cepat menerapkan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) secara elektronik melalui e-STDB.

STDB merupakan elemen penting dalam upaya pemerintah mewujudkan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan. STDB adalah surat keterangan bahwa di atas suatu lahan dilakukan budidaya komoditas perkebunan tertentu yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah, dalam hal ini Wali Kota atau Bupati.

Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Paser telah menerbitkan sebanyak 5.291 STDB yang dominan untuk komoditas kelapa sawit yang tersebar di 10 kecamatan. STDB terbanyak dari Kecamatan Long Ikis, Kuaro dan Paser Belengkong.

Kepala Disbunak Paser, Djoko Bawono menyebutkan, dalam menertibkan STTB itu, Pemkab Paser bekerja sama dengan stakeholder terkait. Baik dari lembaga kebun, Non-Governmental Organization (NGO), Disbun Provinsi Kaltim, serta asosiasi petani yang ada di Paser. 

“Target kita untuk STTB itu, kalau bisa sebanyak-banyaknya diterbitkan. Tapi ada beberapa hal yang menjadi perhatian, yang kita bisa terbitkan adalah lahan di luar kawasan HGU, di luar kawasan hutan dan sungai,” kata Djoko dalam keterangan resmi dikutip Senin (30/9).
 
Dalam proses penerbitan STDB, diwajinkan mengambil titik koordinat poligon yang mengharuskan mengambil semua titik koordinat kebun petani. Berbeda dengan kebun eks plasma PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang hanya memerlukan empat titik pojok saja. Sedangkan untuk eks plasma PTPN yang swadaya, mewajibkan mengambil titik koordinat sebanyak 17 sampai 20 dalam satu kebun.

Pengambilan titik koordinat poligon, dilakukan tim khusus. Disebabkan harus menggunakan alat Global Positioning System (GPS) yang perlu dilakukan kalibrasi dan tingkatan akurasinya mencapai 100 persen. Apabila mengambil titik koordinat melalui handphone, titik koordinatnya bisa selisih 30 sampai 50 meter.

Hal itu yang membawa Pemkab Paser menjadi salah satu daerah di Kaltim yang meraih penghargaan di bidang perkebunan dalam ajang Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) oleh Kementerian Pertanian baru-baru ini.
 
Setelah mendapatkan penghargaan, diharapkan dapat melejitkan semangat Disbunak Paser untuk kegiatan lainnya, seperti pembangunan perkebunan berkelanjutan, utamanya untuk sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).

“Juga mendapatkan kegiatan yang sumber pendanaannya dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Seperti program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), sarana dan prasarana perkebunan, maupun SDM yang semuanya berbasis STDB,” tuturnya.

Kedepannya, kata Djoko, terkait bantuan-bantuan pemerintah diutamakan untuk lokasi-lokasi kebun swadaya yang memang sudah clean and clear. Sehingga pihak penyelenggara tidak was-was dalam membantu.

Berkaitan dengan komoditas lainnya, dirinya menandaskan, saat ini masih dalam proses indentifikasi. Seperti perkebunan kopi yang tersebar seluruh kecamatan. Namun, jumlahnya yang tidak seluas dan sebanyak perkebunan kelapa sawit.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS